TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jacinda Ardern Menangi Pemilu Selandia Baru, Jadi PM Lagi

Ardern mengukir sejarah baru 

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern ketika berkampanye (ANTARA FOTO/REUTERS/Fional Goodall)

Auckland, IDN Times – Wajah Jacinda Ardern terlihat sumringah saat keluar dari rumahnya di Auckland. Senyum lebar terlihat dari wajahnya yang segar. Dia disambut oleh pendukungnya, dan saling peluk memberikan selamat atas terpilihnya kembali menjadi Perdana Menteri Selandia Baru.

Ardern yang telah berjanji untk menaikkan pajak bari orang-orang berpenghasilan tinggi, memenangi pemilu untuk yang kedua kalinya. Selain itu, cara penanggulangan pandemi COVID-19 yang ia lakukan bersama pemerintahannya telah banyak membuat dunia menoleh kepadanya.

Ketegasannya dalam menerapkan kebijakan penanganan pandemi, membuat namanya melambung. Dia dipuji oleh banyak media, juga membuat masyarakatnya semakin bangga karena keberhasilannya memenangi perang melawan virus corona.

1. Jacinda Ardern mengukir sejarah baru di Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern (Instagram.com/jacindaardern)

Selandia Baru mengadopsi sistem pemungutan suara sejak tahun 1996. Meski begitu, dalam sejarah pemungutan suara, Jacinda Ardern bersama Partai Buruhlah yang telah mengukir sejarah luar biasa. Partai yang mengusung Jacinda memenangkan 64 dari 120 kursi di parlemen. Belum ada partai sebelumnya yang mencapai prestasi itu.


Bryce Edwards, komentator politik dari Universitas Victoria di Welington mengatakan kepada Reuters bahwa “Ini adalah kemenangan bersejarah” (17/10). Pada periode pertamanya, Jacinda Ardern gagal untuk mewujudkan transformasi progresif yang ia janjikan. Hal itu karena Partai Buruh berbagi kekuasaan dengan partai nasionalis.


Akan tetapi pada pemilu pada hari Sabtu 17 Oktober 2020 yang membuatnya kembali terpilih jadi Perdana Menteri, Jacinda yang masih cantik di usia 40 tahun itu, dapat membentuk pemerintahan tunggal pertama karena mendominasi kursi parlemen.

2. Kecepatan dan ketegasan keputusan Jacinda Ardern jadi panutan

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern (Instagram.com/jacindaardern)

Ketika dunia bergejolak karena pandemi virus corona, Ardern melakukan gerak cepat dengan melakukan penguncian. Saat itu, pada bulan Maret penduduk Selandia Baru yang terinfeksi baru sekitar ratusan orang. Ardern memilih untuk menutup perbatasan, dengan ambisi untuk melenyapkan virus alih-alih mengendalikannya.

Faktanya, strategi yang dilakukan oleh Ardern berbuah manis. Melansir data yang dikumpulkan oleh Worldometer, kasus infeksi virus corona di Selandia Baru hanya menyerang 1.883 orang. Sedangkan kematian yang diakibatkan virus dari Wuhan tersebut hanya 25 orang.

Selain kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan dalam menyikapi pandemi COVID-19, Ardern juga dipuji karena dengan cepat mengeluarkan undang-undang baru yang melarang senjata jenis semi-otomatis. Melansir dari laman berita Associated Press, hal itu dilakukan setelah seorang supremasi kulit putih menembak mati 51 jemaah muslim di Christchurch tahun lalu (18/10). Ardern memilih berpolitik memihak kaum minoritas.

Baca Juga: Bila Menang Pemilu, PM Ardern Janji Larang Terapi Orientasi Seksual

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya