TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jepang Dorong Anak Muda Tingkatkan Konsumsi Alkohol, Ada Insentifnya!

Dianggap sebagai cara mengembalikan ekonomi pascapandemik

ilustrasi (Unsplash.com/Antonio Prado)

Jakarta, IDN Times - Industri alkohol domestik Jepang mengalami pukulan keras saat badai COVID-19 melanda. Selain itu, menurunnya angka kelahiran dan banyaknya usia orang yang menua ternyata mempengaruhi pola konsumsi secara nasional. 

Pemerintah Jepang meluncurkan solusi dengan kampanye kontes untuk mendorong anak muda lebih banyak mengonsumsi alkohol. Kampanye ini diawasi oleh Badan Pajak Nasional dan bertujuan merangsang permintaan alkohol di kalangan anak muda.

Baca Juga: Sumpah PM Kishida: Jepang Tidak Akan Pernah Berperang Lagi

1. Anjloknya pajak alkohol menurunkan pendapatan

ilustrasi (Unsplash.com/Ozgu Ozden)

Saat banyak anak muda berpaling dari alkohol dinilai sebagai hal yang positif, tapi itu justru berita buruk bagi industri minuman keras. Pemerintah Jepang prihatin melihat anjloknya pajak alkohol ketika konsumsi rakyatnya menurun, khususnya di kalangan anak muda.

Melansir NPR, Badan Pajak Nasional Jepang yang prihatin dengan itu meluncurkan kontes daring berjuluk Sake Viva! Tujuan utamanya adalah membuat anak muda dewasa minum lebih banyak.

Anak-anak muda diminta mengajukan rancangan bisnis untuk memikat generasi baru agar menyukai alkohol. Rancangan penjualan dengan berbagai konsep seperti lewat virtual juga digalakkan seperti menggunakan AI dan Metaverse.

2. Tidak semua warga Jepang sepakat

Banyak sektor industri yang terpukul akibat badai COVID-19, terutama bar dan pub. Pemasukan mereka mengalami penurunan drastis selama pandemik. Kontes tersebut bertujuan merevitalisasi industri alkohol.

Meski begitu, tentu saja tidak semua orang setuju dengan ide Badan Pajak Nasional Jepang. Banyak warga Jepang sendiri yang melontarkan penolakan.

Melansir CNN, salah satu komentar muncul di media sosial yang mengatakan bahwa menjauh dari alkohol adalah hal yang baik. Yang lain mengatakan bahwa pemerintah tidak pantas mendong generasi mudanya untuk lebih banyak minum alkohol.

Komentar lain menegaskan bahwa kampanye tersebut tidak mempertimbangkan risiko kesehatan atau kepekaan terhadap orang yang kecanduan dengan alkoholisme. Kementerian Kesehatan Jepang sendiri di masa lalu telah memperingatkan bahaya minum alkohol berlebihan dan menyebutnya sebagai masalah sosial utama.

Baca Juga: Ayumi Putri, Paskibraka Pembawa Bendera Siswi Jatim Keturunan Jepang

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya