TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebijakan Jam Malam di Prancis Bikin Pemilik Bar dan Restoran Marah

Suasana kota-kota di Prancis menakutkan pada malam hari

Perancis menerapkan jam malam untuk mengendalikan sebaran infeksi virus corona yang akan berlangsung selama empat minggu. Ilustrasi (twitter.com/Hannah Steinkopf-Frank)

Paris, IDN Times – Prancis memulai untuk menerapkan kebijakan jam malam pada hari Sabtu 17 Oktober 2020. Kebijakan tersebut dibuat untuk mengekang sebaran infeksi virus corona gelombang kedua yang semakin mengkhawatirkan. Jam malam dimulai pukul 9 malam hingga pukul 6 pagi waktu setempat. 

Dengan diberlakukannya kebijakan jam malam tersebut, tidak ada lagi pesta pora malam minggu di ibukota Paris, Prancis. Selain itu, delapan kota besar lainnya di Prancis juga menerapkan aturan jam malam seperti halnya di ibukota.

Akan tetapi, aturan pembatasan jelas memiliki dampak pada perekonomian. Para pebisnis di tempat-tempat mewah di Prancis mengalami kerugian ketika jam malam diterapkan. Beberapa orang juga protes, mempertanyakan pengaruh penerapan jam malam dengan sebaran infeksi virus corona.

1. Infeksi virus corona terjadi lewat pesta malam dan pertemuan pribadi

Suasana salah satu pertokoan di Paris yang sepi ketika jam malam diberlakukan. Ilustrasi (twitter.com/Frontline)

Serangan gelombang kedua virus corona yang menyambangi Eropa, membuat beberapa negara yang awalnya mampu mengendalikan sebaran virus, kini harus memperketat aturan. Apalagi negara-negara yang sejak awal pandemi, sudah dihantam cukup keras oleh virus corona, pada gelombang kedua kali ini semakin mengkhawatirkan karena sebaran infeksi yang melonjak. 

Di Prancis, menurut Presiden Emmanuel Macron, melansir dari kantor berita Reuters, virus menyebar salah satunya lewat pesta-pesta dan pertemuan pribadi (17/10). Karena itu, tindakan diperlukan untuk mengekang orang-orang dengan aturan yang lebih ketat, agar sebaran virus tidak meluas dan membuat rumah sakit kewalahan menerima pasien virus corona.

Data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa atau ECDC menunjukkan bahwa kasus aktif di Prancis terus bertambah. Hingga 18 Oktober 2020, ada 867.197 orang yang terinfeksi. Kematian akibat virus corona di Prancis kini mencapai 33.392 korban jiwa.

Baca Juga: Lelah Hadapi Pandemik COVID-19, Ribuan Perawat di Prancis Ingin Mundur

2. Malam yang menakutkan

Suasana sepi kota di Perancis pada malam hari akibat penerapan jam malam. Ilustrasi (twitter.com/AIJES)

Jika biasanya Paris dan kota-kota besar di Prancis selalu ramai ketika malam hari, sejak diterapkan jam malam oleh Emmanuel Macron, suasana kota-kota tersebut kini berubah. Kantor berita Associated Press menelusuri kota-kota di Perancis dan menjelaskan bagaimana kondisinya ketika jam malam diterapkan. 

Saat ini, kata Associated Press, suasana malam hari di kota-kota besar Prancis sangat sepi, tenang tapi menakutkan (18/10). Baik itu di Paris, Marseille, Lyon, Lille atau Toulouse, pada malam hari suasanya sangat sepi dan menakutkan. Lebih dari 20 juta orang terdampak aturan jam malam tersebut.

Aturan jam malam yang diterapkan berlaku sampai jam 6 pagi setiap hari selama sekitar empat minggu lamanya. Prancis juga mengerahkan 12.000 petugas keamanan untuk menegakkan aturan penerapan jam malam.

Baca Juga: Lelah Hadapi Pandemik COVID-19, Ribuan Perawat di Prancis Ingin Mundur

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya