TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Akan Bumi Hanguskan Severodonetsk 

Rusia mungkin dirikan pangkalan militer di Kherson, Ukraina

ilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Jakarta, IDN Times - Tiga bulan invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan puluhan ribu nyawa melayang di kedua belah pihak. Meski begitu, perang sampai saat ini masih terjadi dan bahkan semakin meningkat di Donbass, Ukraina timur.

Pihak Ukraina menuduh Rusia menggunakan taktik bumi hangus. Kota Severodonetsk, yang jadi salah satu kantong terakhir pertahanan Ukraina di Luhansk, terus digempur tentara Moskow.

Di front pertempuran selatan, intensitas serangan Rusia belum mengalami peningkatan seperti di timur. Namun, kota Kherson yang telah diduduki kemungkinan akan menjadi tempat baru bagi pangkalan militer Rusia.

Di front pertempuran utara, tentara Moskow terus terdesak oleh serangan balik pasukan Kiev. Mereka telah terusir dari kota Kharkiv. Tapi Rusia menggandakan pertahanan untuk memperlambat kemajuan pasukan Ukraina.

1. Rusia berupaya hancurkan Severodonetsk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Kota Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk berada di Luhansk, Donbass. Pasukan Rusia terus meningkatkan serangan ke kota tersebut dengan hasrat bisa menguasainya.

Para pejabat lokal Ukraina mengatakan, Rusia menggunakan taktik bumi hangus, terus menggempur dan membombardir kantong terakhir pertahanan Ukraina.

"Mereka (pasukan Rusia) menghapus Severodonetsk dari muka bumi," tuduh Serhiy Gaidai, gubernur Luhansk pada hari Minggu (22/5/22).

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia melakukan bombardir tak masuk akal di Donbass sehingga mengubahnya menjadi neraka.

Baca Juga: Diplomat Rusia di PBB Resign Usai Kritik Invasi Putin ke Ukraina

2. Rusia meraih keuntungan kecil di Donbass

ilustrasi tank Rusia (Twitter.com/ Минобороны России)

Dalam laporan harian Institute for The Study of War, serangan darat Rusia terus berlanjut di sekitar Severodonetsk dan berhasil meraih keuntungan kecil pada 23 Mei. Mereka menguasai titik gerbang kota yang akan memungkinkan menyerbu Severodonetsk dari selatan.

Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia berusaha untuk menerobos pertahanan Ukraina di sekitar Popasna. Langkah itu kemungkinan untuk mendorong ke barat menuju kota Bakhmut.

Di perbatasan Luhansk dan Donetsk, Rusia juga berhasil mendapatkan keuntungan kecil dengan menguasai beberapa wilayah Mironovsky.

Keuntungan lain yang berhasil diraih Rusia adalah pasukan Moskow berhasil mengendalikan sebagian kota Lyman, kota kecil antara Sloviansk dan Severodonetsk.

3. Rudal Rusia hantam pangkalan militer, 87 warga Ukraina tewas

ilustrasi kendaraan peluncur rudal Rusia (Facebook.com/Минобороны России)

Selain meningkatkan serangan darat di Donbass, Rusia juga masih meluncurkan beberapa rudal jelajahnya di daerah lain. Di kota Desna, rudal Rusia dikabarkan menghantam pusat pelatihan tentara Ukraina.

Presiden Zelenskyy, dilansir Independent, mengatakan bahwa 87 orang tewas dalam serangan tersebut. Dia tidak memberikan rincian apakah korban berasal dari militer atau sipil.

Namun serangan tersebut diperkirakan akan menjadi serangan tunggal Rusia dengan korban terbesar di pihak Ukraina selama perang tiga bulan yang telah terjadi.

Di ibu kota Kiev, pengadilan Ukraina yang mengadili Vadim Shishimarin, tentara Rusia yang dituduh membunuh warga sipil Ukraina, dijatuhi hukuman seumur hidup, kutip The Guardian.

Shishimarin menjadi tentara Rusia pertama yang disidang atas tuduhan kejahatan perang yang kemudian diputuskan bahwa dia bersalah, karena membunuh Oleksandr Shelipov yang berusia 62 tahun.

Kepala administrasi Krimea, Sergey Aksyonov, wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia pada 2014, mengatakan "kecepatan tinggi penyelidikan dilakukan dan vonis dijatuhkan berbicara sendiri, Kasus itu dibuat-buat, tidak ada yang mau repot mencari bukti," kutip Tass.

4. Rusia mungkin akan mendirikan pangkalan militer di Kherson

ilustrasi jet tempur Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Di poros pertempuran selatan, rudal Rusia meluncur ke kota-kota Mykolayiv dan Zaporizhia, menurut pejabat Ukraina dilansir RFE/RL. Belum ada laporan yang menjelaskan apakah rudal-rudal tersebut menghancurkan atau menewaskan warga Ukraina.

Pasukan Rusia sedang mengumpulkan pasukan di selatan Zaporizhia, diperkirakan berusaha mengendalikan PLTN setempat dan mengurangi ancaman serangan balik.

Di dekat Krimea, Staf Umum Ukraina menyatakan Rusia mengerahkan dua batalion rudal antipesawat S-400 untuk memperkuat pertahanan guna menghadapi kemungkinan serangan balik. Ukraina juga menyebut Rusia memperkuat perbatasan di Kherson dan Mykolaiv.

Di Kherson, kota itu telah diduduki oleh Rusia tanpa pertempuran sengit. Menurut Tass, kepala administrasi sipil yang ditunjuk Rusia, Vladimir Saldo, mengatakan "mulai 23 Mei, zona mata uang ganda secara resmi diperkenalkan di wilayah tersebut, rubel (Rusia) akan digunakan bersama dengan hryvnia (Ukraina)."

"Seharusnya ada pangkalan militer Rusia di wilayah Kherson, kami akan meminta ini dan inilah yang diinginkan seluruh penduduk. Ini penting dan akan menjadi jaminan keamanan bagi kawasan dan penduduknya," jelas Kirill Stremousov, wakil kepala administrasi seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Siap Lawan Rusia, Ukraina Akan Dapat Bantuan Militer dari 20 Negara

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya