TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konten TV Swedia Ejek Erdogan: Botak dan Kebanyakan Makan Kebab 

Turki merasa terhina atas siaran TV di Swedia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Swedia Staffan Herrstrom, pada Rabu (5/10/2022), dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Turki. Panggilan itu terkait dengan dugaan hinaan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang ditayangkan di saluran televisi publik Swedia.

Menurut Turki, Erdogan ditampilkan dalam citra ekspresi yang jelek dan kurang ajar. Televisi tersebut memang kerap menayangkan tayangan satir kepada politisi Swedia dan internasional. Perdana Menteri Swedia, Magdalena Andersson, mengecilkan pentingnya acara TV satir yang diprotes Ankara.

Baca Juga: Ditentang Yunani, Libya-Turki Sepakati Perjanjian Eksplorasi Migas

1. Turki merasa terhina atas siaran TV di Swedia

Saluran televisi publik di Swedia dinilai telah menayangkan komentar dan visual yang buruk terhadap Turki dan Presiden Erdogan. Hal itu tidak dapat diterima oleh Ankara sehingga mengajukan protesnya.

Melansir Anadolu, Herrstrom telah dipanggil dan Kementerian Luar Negeri Turki mengajukan protes serta keberatan atas tayangan tersebut.

Otoritas Turki mengatakan, siaran mengandung ketidaksopanan serta komentar dan visual yang buruk, sehingga tidak dapat dianggap sebagai kebebasan pers.

2. Tayangan satir untuk mengkritik politisi

ilustrasi (Unsplash.com/Diego Gonzalez)

Televisi yang diduga menghina Erdogan adalah Swedish News. Dalam acara mingguan, televisi itu secara rutin menayangkan konten satir yang mengolok-olok politisi Swedia dan internasional.

Melansir Reuters, salah satu tayangan mengkritik Erdogan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Segmen tayangan tersebut diakhiri dengan teriakan "Hidup demokrasi!"

Televisi layanan publik milik Swedia itu didanai dari pajak, namun beroperasi secara independen dalam memberikan layanan sehari-harinyua.

Pada 2018, kedutaan besar China di Stockholm juga pernah menuntut permintaan maaf, karena televisi diduga menampilkan gambaran yang rasis tentang warga China.

Baca Juga: Presiden Erdogan Umumkan Turki Berhasil Tangkap Pemimpin Senior ISIS

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya