Korsel Sepakat Bangun Energi Listrik Tenaga Angin Terbesar di Dunia
Daya yang dihasilkan setara 8 reaktor nuklir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seoul, IDN Times – Sejak tahun 2008, pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah memutuskan untuk meningkatkan investasi dalam energi terbarukan. Diantara beberapa pilihan energi terbarukan yang dituju, tiga diantaranya yang jadi fokus adalah tenaga surya, biofuel dan tenaga angin.
Dalam catatan investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, dari tahun 2004 hingga tahun 2017, Korsel terus meningkatkan kapasitasnya. Sejak 2004, angka kapasitas daya cenderung naik dari 65,7 megawatt sampai 1,1 gigawatt. Kini Korsel memiliki kapasitas penghasil listrik dari angin sebesar 1,67 gigawatt.
Korsel memiliki sedikit sumber energi fosil. Negara tersebut memiliki ketergantungan tinggi impor batubara untuk sekitar 40 persen pasokan listriknya. Batubara terkenal karena murah, tapi kotor dan sangat polutif. Demi ambisi netralitas karbon pada tahun 2050, akhirnya pemerintah Korsel terus bergerak cepat untuk mengembangkan energi terbarukan, khususnya tenaga angin.
1. Mempercepat transisi energi ramah lingkungan
Tahun lalu, Korsel berkomitmen untuk mengekang ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sebagai negara industri terbesar keempat di Asia, negara tersebut banyak menghasilkan emisi karbon dari industrinya. Dengan kesepakatan Green New Deal, pemerintah Korsel lewat Presiden Moon sepakat untuk mengembangkan energi terbarukan.
Pada hari Jumat (5/1), Moon hadir dalam acara penandatanganan pembangunan ladang kincir angin lepas pantai penghasil listrik di Sinan, sekitar 314 kilometer barat daya dari ibukota Seoul. Melansir dari kantor berita Reuters, “dengan proyek ini, kami mempercepat transisi energi ramah lingkungan dan bergerak lebih bersemangat menuju netralitas karbon,” kata Presiden Moon.
Pabrik penghasil energi listrik dari tenaga angin tersebut akan dibangun di Sinan dan rencananya bakal memiliki kapasitas 8,2 gigawatt. Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan dan pengembangan sebanyak 43,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp606 triliun.
Biaya tersebut terbilang sangat fantastis sehingga proyek Korsel diklaim sebagai proyek kincir angin lepas pantai terbesar di dunia. Sebagian besar dana pembangunan dibebankan kepada swasta dan pemerintah Korsel hanya mengeluarkan uang sekitar Rp11,2 triliun.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.