TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mantan Tentara Inggris Dibayar Rp3,6 M untuk Latih Militer China

China disebut ingin merekrut lebih banyak pilot jet tempur

ilustrasi (Unsplash.com/Curioso Photography)

Jakarta, IDN Times - Layanan intelijen Kementerian Pertahanan Inggris, pada Selasa (18/10/2022), mengabarkan bahwa sekitar 30 mantan tentara Inggris, sebagian besar pilot jet tempur dan helikopter, disebut melatih militer China dengan gaji yang besar.

Beijing melakukan perekrutan mantan pilot Inggris dari Royal Air Force (RAF) melalui pihak ketiga untuk bekerja di akademi penerbangan yang ada di Afrika Selatan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, tindakan mantan pilot itu memang tidak melanggar undang-undang, tapi pejabat Inggris berusaha untuk mencegah aktivitas yang dianggap membahayakan itu.

Baca Juga: Kepala Intelijen Jerman Beberkan Ancaman Bermitra dengan China

1. Meningkatkan kemampuan militer China

ilustrasi (Pexels.com/Antonio Prado)

Para pejabat Barat dan Inggris mengatakan, skema perekrutan mantan pilot RAF merupakan ancaman bagi Inggris. Pejabat berwenang memandang aktivitas itu dengan ketidaksetujuan dan keprihatinan.

Otoritas Inggris, melansir The Guardian, mengatakan bahwa semua mantan militer yang menerima pekerjaan itu hampir bisa dipastikan telah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pasukan China.

"Kami mengambil langkah-langkah untuk mencegah pilot saat ini dan mantan (untuk) direkrut, dan kami ingin menghindari persepsi apa pun oleh China bahwa keheningan kami sebelumnya tentang masalah ini disalahartikan sebagai penerimaan atau persetujuan kami atas kegiatan ini," kata pejabat di layanan intelijen Inggris.

2. Mantan pilot RAF dibayar mahal untuk melatih

Inggris menilai ada ancaman bagi keamanan nasional, tapi London tidak berdaya menghentikan skema perekrutan tersebut. Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa mantan pilot RAF melanggar Undang-Undang Rahasia dalam memberi pelatihan ke China.

Namun, para pejabat Barat mengatakan, mereka telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko ini. Menurut Sky News, setiap mantan pilot RAF yang memberi pelatihan itu dibayar hampir 240 ribu euro atau sekitar Rp3,6 miliar.

China disebut ingin memodernisasi militer meniru standar NATO dan punya minat khusus pada teknik dan taktik jet tempur. Ada juga tanda-tanda bahwa Beijing berusaha merekrut personel helikopter sebagai pelatih.

Baca Juga: Jeremy Hunt Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan Inggris 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya