TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Paus Fransiskus Kunjungi Irak, Serukan Akhiri Kekerasan

Paus Fransiskus memberi harapan pada rakyat Irak

Paus Fransiskus tiba di Irak (Twitter.com/U.S. Conference of Catholic Bishops)

Kabul, IDN Times - Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, melakukan kunjungan penuh risiko ke Irak. Paus Fransiskus sampai di Irak pada hari Jumat (5/3) dengan sebuah perjalanan kunjungan yang bersejarah.

Pemimpin umat Katolik tersebut dikawal dengan pengamanan super ketat. Hingga saat ini, sel-sel tidur ISIS masih sering beraksi. Selain itu, milisi yang diduga diukung oleh Iran juga kadang masih melancarkan aksi kekerasan.

Dalam kunjungannya tersebut, ia menyerukan kepada para pemimpin negara dan pemimpin agama untuk menghentikan aksi kekerasan. Selain itu, ia juga menyerukan agar para pemimpin bahu-membahu mengupayakan perdamaian dan menghentikan intoleransi.

1. Paus Fransiskus mengkritik berbagai kepentingan di Irak

Kunjungan Paus Fransiskus sebenarnya telah direncanakan sejak tahun lalu. Berbagai saran untuk menunda kunjungan diberikan. Namun Paus memutuskan bersikeras tetap melakukan kunjungan luar negerinya untuk menemui para jemaat Kristen Irak, salah satu jemaat tertua karena telah menganut agama tersebut sejak abad 1 Masehi.

Ketika Paus Fransiskus tiba di Irak, ribuan personel militer dikerahkan untuk mengamankan pemimpin tertinggi umat Katolik itu. Dia juga diantar dengan mobil anti-peluru dengan ditemani oleh lusinan kendaraan lain yang mengawal ketika keluar dari kompleks bandara.

Paus Fransiskus tiba di Istana negara Irak dan para pejabat menyambut kedatangannya. Di Istana, Paus memberikan pidato yang berapi-api.

Melansir dari kantor berita Reuters, dalam pidatonya, Paus mengkritik berbagai kepentingan antar faksi, baik itu kekuatan dalam negeri maupun kekuatan asing yang terjadi di Irak. Konflik yang terjadi di Irak, membuat rakyat biasa adalah pihak yang paling menderita.

"Irak telah menderita dampak perang yang menghancurkan, bencana terorisme dan konflik sektarian didasarkan pada fundamentalisme yang tidak mampu menerima hidup berdampingan secara damai dari berbagai kelompok etnis dan agama," kata Paus. Selain itu, Paus Fransiskus juga menyerukan diakhirnya "kekerasan dan ekstrimisme."

Baca Juga: Paus Fransiskus Sesalkan Peristiwa Bom Bunuh Diri di Irak

Irak telah dilanda perang yang tak berkesudahan. Sejak kelompok ISIS dikalahkan pada tahun 2017, perburuan sel-sel tidur kelompok ekstrim konservatif itu masih terus dilakukan. Selain itu, Irak juga disebut sebagai tempat perang proksi antara Amerika Serikat melawan Iran. Paus Fransiskus memberikan pidato kepada para pemimpin negara dan agama, untuk mengakhiri tindakan kekerasan dan pertumpahan darah di Irak.

Paus juga akan berkunjung dan menemui pemimpin Syiah yang dihormati, yakni Ayatollah Ali al-Sistani. Melansir dari laman Al Jazeera, pertemuan dengan al-Sistani akan menjadi dialog agama yang dinantikan dan akan memberikan pengaruh besar atas mayoritas Syiah Irak. Pertemuan itu akan dilakukan di kota Najaf, di kediaman al-Sistani.

Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan dan perjalanan selama empat hari di Irak. Pesawat, helikopter dan mobil akan digunakan untuk membawa Paus mengunjungi tempat-tempat yang bahkan tak dapat dijangkau pejabat asing dalam waktu singkat.

Selain ke Baghdad dan Najaf untuk bertemu pemimpin Syiah, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Mosul kota bekas benteng ISIS, Irbil dan Ur. Kota Ur adalah kota yang diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim, sebuah kota yang dihormati oleh kalangan Yahudi, Kristen dan Islam.

2. Paus Fransiskus akan melakukan dialog antar agama

Paus Fransiskus berkunjung ke Irak. (Twitter.com/U.S. Conference of Catholic Bishops)

Baca Juga: Paus Fransiskus: Mereka yang Berlibur saat Pandemik Bikin Saya Sedih

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya