TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penembakan di Prancis Tewaskan 3 Orang, Diduga Kasus Narkoba

Insiden diduga terkait saingan geng narkoba

Marseille (unsplash.com/Alex Baumel)

Jakarta, IDN Times - Pada Minggu (21/5/2023), polisi Prancis mengatakan telah terjadi aksi penembakan di kota pelabuhan Marseille. Akibat dari insiden tersebut, tiga orang tewas.

Ada lima orang dalam kelompok yang menjadi korban penembakan. Dua orang penyintas selamat saat mobil mereka diserang oleh penyerang tak dikenal. Para penyerang menggunakan senapan serbu Kalashnikov dalam melancarkan aksinya.

Dalam investigasi sementara, polisi menemukan mobil yang diduga digunakan para penyerang yang terbakar. Itu disinyalisasi merupakan modus operandi yang biasa diterapkan dalam pembunuhan terkait narkoba di Marseille.

Baca Juga: Turki Marah karena Majalah Prancis Charlie Hebdo Hina Erdogan 

Baca Juga: Prancis Janjikan Bantuan Militer Tambahan untuk Ukraina  

1. Lonjakan kekerasan di Marseille

Rue de Marseille di Paris (instagram.com/hipparis)

Penembakan di Marseille pada Minggu adalah serangan terhadap sebuah mobil dengan sekelompok orang yang ada di dalamnya. Ada lima orang dalam kelompok tersebut, yang baru saja meninggalkan klub malam tapi mereka kemudian menjadi sasaran serangan oleh orang tak dikenal.

Dilansir BBC, polisi mengatakan insiden itu kemungkinan terkait dengan perdagangan narkoba. Di kota pelabuhan Marseille, lonjakan kekerasan terjadi akibat persaingan antar geng narkoba. Insiden mematikan itu menambah daftar korban tewas serangan sepanjang tahun ini menjadi 21 orang.

Dua orang yang menjadi sasaran tembakan dan selamat, melarikan diri dari tempat kejadian. Begitu juga para penyerang yang tak dikenal, mereka segera kabur dari tempat kejadian.

Penyidik dari kepolisian mengatakan mereka mengenal kelima korban. Mereka tinggal di perumahan, di mana kejahatan narkoba sedang merajalela.

Baca Juga: Perusahaan Prancis Siap Dukung Dekarbonisasi Indonesia 

2. Ada persaingan antargeng narkoba

Bulan lalu, Frederique Camilleri dan kepala jaksa kota Dominique Laurens memperingatkan persaingan antara organisasi narkoba telah terjadi untuk memperebutkan tempat paling menguntungkan. Persaingan juga telah berubah menjadi ajang balas dendam.

Dilansir France24, para korban dari persaingan tersebut biasanya adalah pria muda dalam hierarki geng narkoba. Mereka menjadi sasaran para pembunuh yang bekerja untuk geng saingan.

Laurens memperingatkan bahwa kekerasan di Marseille telah memburuk dan diperkirakan hal itu akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Pasukan polisi khusus telah dikerahkan di titik nyala utama usai beberapa insiden mematikan terjadi.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya