TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusahaan AS Ternyata Penyuplai Teknologi Pembuat Rudal Rusia

Komponen buatan AS dijual oleh distributor

ilustrasi (Facebook.com/Минобороны России)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Amerika Serikat (AS), Extreme Networks, disebut menyuplai teknologi kepada perusahaan pembuat rudal milik Rusia. Perusahaan Rusia yang dimaksud adalah MMZ Avangard.

Avangard sendiri telah berada di bawah sanksi AS sejak 2014. Itu merupakan salah satu perusahaan yang berkontribusi terhadap pengembangan dan produksi rudal S-400, salah satu rudal tercanggih milik Rusia.

Baca Juga: Rusia Menggila di Ukraina, Prancis Akan Perkuat Sisi Timur NATO

1. Perusahaan Rusia dapat pasokan dari perusahaan AS untuk rudal dan kapal perang

Rudal S-400 (Wikipedia.org/Vitaly V. Kuzmin)

AS adalah negara terbesar pengekspor senjata militer di dunia. Banyak perusahaan di negara tersebut yang merancang, mengembangkan, dan memproduksi sebagian atau seluruh senjata. Salah satunya adalah Extreme Networks.

Menurut Babel, perusahaan AS tersebut telah memasok perangkat lunak berkecepatan tinggi ke Avangard. Penjualan dilakukan antara tahun 2017 hingga tahun 2021.

Selain sebagai bagian dari pembuat rudal S-400, Avangard juga memiliki rekam jejak sebagai pembuat kapal perang. Beberapa peralatan perangkat elektronik militer dari Extreme juga dilaporkan untuk membangun kapal perang Rusia, dari mulai kapal fregat, kapal selam dan lainnya.

2. Perusahaan AS membela diri

Kabar bahwa Extreme telah memasok peralatan kepada pembuat rudal di Rusia dijelaskan oleh perusahaan. Menurut Extreme, melansir Reuters, data yang didapat tentang penjualan komponen tersebut adalah berasal dari penjual pihak kedua.

Extreme mengatakan, peralatan buatannya telah dijual tanpa sepengetahuan perusahaan oleh perusahaan lainnya. Ada pembeli perantara yang terlibat dan memasoknya kepada perusahaan Rusia.

Avangard mendapatkan peralatan buatan Extreme antara 2017 dan 2021 senilai setengah juta dolar atau sekitar Rp7,6 miliar. Ada pejabat Extreme yang ragu ketika menjual ke perusahaan pembeli. Meski begitu, produk tersebut tetap dijual.

April lalu, seorang karyawan Extreme memberi pengakuan bahwa perusahaan menjual komponen kepada produsen militer di Rusia untuk pembuatan kapal perang. Tapi perusahaan menepisnya, dengan mengatakan telah melakukan investigasi dan tidak menemukan pembenaran atas tuduhan itu.

Baca Juga: Konflik Armenia-Azerbaijan Memburuk, Prancis: Ulah Pasukan Rusia 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya