PM Kamboja Hun Manet Larang Klakson Telolet Basuri
Berisiko keamanan dan mengacaukan ketertiban umum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Kamboja, Hun manet, melarang klakson telolet basuri di negaranya karena risiko keamanan yang ditimbulkan dari bebunyian tersebut.
Telolet basuri adalah klakson yang bisa mengeluarkan sejumlah nada, bahkan lagu singkat. Klakson ini tidak hanya ramai di Indonesia, tetapi juga di Kamboja.
Video yang diunggah di media sosial di Kamboja memperlihatkan, ketika klakson tersebut dibunyikan, banyak orang-orang, bahkan anak-anak yang menari di pinggir jalan. PM Manet meminta otoritas yang berwenang untuk mengambil tindakan terhadap kendaraan apa saja yang memasang klakson tersebut.
1. Mempengaruhi ketertiban umum
Manet mengeluarkan komentar tentang klakson basuri dalam unggahan di halaman media sosialnya pada Senin (18/3/2024).
"Aktivitas tidak pantas yang dilakukan oleh beberapa orang, terutama remaja dan anak-anak, menari di pinggir jalan diiringi suara musik dari klakson truk," katanya dikutip dari Associated Press.
Manet mengatakan tari-tarian seperti itu mempengaruhi ketertiban umum. Aktivitas para penari disebut dapat menimbulkan bahaya lalu lintas yang mengancam nyawa serta anggota tubuh.
Baca Juga: Melihat Suasana Ramadan di Kamboja
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.