Saat Perang di Ukraina Berkecamuk, Putin Peringati Pencaplokan Krimea
Putin benarkan aksi di Ukraina demi cegah genosida
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Stadion Luzhniki di Rusia terlihat penuh sesak pada Jumat (18/3/2022). Stadion itu berkapasitas 80 ribu orang. Orang-orang Rusia memperingati delapan tahun aneksasi Krimea, dihadiri Presiden Vladimir Putin dan beberapa petinggi negara lainnya.
Dalam kesempatan itu, Putin memberikan pidato yang bersemangat. Dia membela para tentaranya yang sedang bertugas dalam 'operasi militer khusus,' dan yakin bahwa Rusia akan menang. Sementara di sekitar stadion, banyak juga orang yang hadir, membawa bendera Rusia tiga warna.
Tapi pidato Putin terpotong dan berhenti tiba-tiba dalam siaran televisi. Sebuah band militer muncul di layar kaca menggantikannya. Setelah acara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa itu adalah gangguan teknis.
Baca Juga: 5 Fakta Seputar Aneksasi Rusia ke Krimea Ukraina Tahun 2014
Baca Juga: 7 Fakta Krimea, Wilayah Strategis yang Jadi Rebutan Ukraina dan Rusia
1. Putin benarkan aksi di Ukraina demi cegah genosida
Ketika tentara Rusia terus bertempur, menghujani serangan kota-kota di Ukraina, di Moskow puluhan ribu orang melakukan demonstrasi. Mereka menunjukkan dukungan pada pemerintah dalam acara ulang tahun ke-8 aneksasi Semenanjung Krimea milik Ukraina.
Dalam pidatonya, Presiden Putin mengatakan "bahu membahu, mereka membantu dan mendukung satu sama lain," katanya tentang tentaranya di Ukraina, dikutip Associated Press. Ini adalah penampilan publik yang jarang dari Putin sejak awal perang berlangsung.
Lagu-lagu patriotik terdengar membahana, disambung lagu-lagu pop yang salah satunya adalah "Made in the USSR." Lirik pertama lagu itu adalah "Ukraina dan Krimea, Belarusia dan Moldova, ini semua negara saya."
Retorika lain yang bergaung dari panggung itu adalah dunia tanpa Nazisme. Putin mengecam musuh-musuhnya di Ukraina dengan tuduhan bahwa mereka adalah neo-Nazi. Putin juga mengatakan bahwa tindakan operasi militer khusus diperlukan untuk mencegah genosida.
Dilansir Reuters, gagasan Putin ini ditolak mentah-mentah oleh banyak pemimpin negara di seluruh dunia. Sorak-sorai penonton terdengar, meneriakkan kata "Rusia, Rusia, Rusia!"
Baca Juga: Vladimir Putin Rayakan Hari Persatuan Rakyat Rusia di Krimea, Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.