TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain COVID-19, Wabah Misterius Muncul di Korea Utara

Diduga wabah tifus atau kolera

ilustrasi (kcnawatch.org)

Jakarta, IDN Times - Wabah COVID-19 yang telah diberitakan muncul di Korea Utara (Korut) belum sepenuhnya teratasi. Tapi kali ini negara tersebut disusul dengan wabah penyakit lain.

Tidak dijelaskan secara rinci penyakit apa yang menjadi wabah baru di kota Haeju, Provinsi Hwanghae Selatan. Namun disebutkan wabah itu merupakan epidemi enterik akut. Epidemi tersebut biasanya mengacu pada penyakit usus yang terdiri dari tifus, disentri dan kolera.

Baca Juga: 10 Hal yang Dilarang dan Tidak Ada di Korea Utara, Kok Bisa?

Baca Juga: Korut Klaim Berhasil Tangani Virus COVID-19, Langsung Buka Lockdown 

1. Wabah penyakit usus

Pemerintah Korut melaporkan wabah baru di negaranya pada Kamis (16/6/2022). Wabah itu muncul di barat daya kota Haeju, sekitar 135 kilometer di sebelah selatan ibu kota Pyongyang.

Menurut Associated Press, Berita Pusat Korea (KCNA) tidak memberikan rincian tentang penyakit tersebut dan hanya menyebutnya sebagai epidemi enterik akut. Enterik akut mengacu pada penyakit usus yang disebabkan kuman dalam makanan atau air yang terkontaminasi.

Penyakit tersebut juga bisa menular dengan cara kontak manusia dengan kotoran orang yang terinfeksi. Korut disebut kerap dilanda penyakit itu karena kurangnya fasilitas pengolahan air dan sistem kesehatan masyarakat yang sebagian besar telah rusak dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Korut Masih yang Tertinggi di Dunia

2. Jumlah warga yang mengalami demam sekitar 4,5 juta orang

Merujuk pada laporan resmi yang ditayangkan oleh KCNA, markas besar pencegahan epidemi darurat Korut mengatakan lebih dari 23 ribu warga memiliki kasus demam dan lebih dari 28 ribu lainnya telah dipulihkan. Laporan itu mencakup penghitungan nasional dari pukul 18:00 pada 15 Juni hingga 16 Juni.

Sejak akhir April hingga 16 Juni, jumlah total warga Korut yang mengalami demam lebih dari 4,5 juta orang dan setidaknya sekitar 40 ribu orang sedang dalam perawatan medis. Jumlah mereka yang meninggal dalam laporan Yonhap adalah 73 orang, termasuk satu kematian tambahan terbaru.

Penghitungan demam harian mengalami tren penurunan yang puncaknya terjadi pada 15 Mei, tiga hari setelah kasus pertama COVID-19 dikonfirmasi terjadi di negara tersebut. Dari semua jumlah orang yang mengalami demam itu, tidak disebutkan secara rinci berapa banyak yang terinfeksi COVID-19 atau yang terinfeksi wabah penyakit baru.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya