Terungkap! Komponen Roket Rusia Ternyata Berasal dari Amerika Serikat
Militer Rusia bergantung dengan microchip negara Barat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lembaga think tank Royal United Services Institute (RUSI) mengeluarkan laporan terbarunya pada 8 Agustus 2022. Dalam laporan itu, dijelaskan bahwa banyak mesin perang Rusia, yang digunakan untuk memerangi Ukraina, menggunakan komponen inti buatan Barat.
RUSI melakukan penelitian terhadap 27 sistem senjata yang berhasil dikumpulkan Ukraina. Sistem senjata itu dibongkar dan ditemukan sebagian komponennya adalah buatan perusahaan Barat.
Rudal jelajah 9M727 Rusia yang sangat canggih dan dapat menghindari radar karena kemampuan manuver rendah, sekitar 31 komponennya adalah buatan asing yang utamanya berasal dari perusahaan Amerika Serikat (AS), Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara Eropa.
Baca Juga: Bulgaria Akan Ekstradisi Warga Rusia yang Tolak Perang di Ukraina
1. Komponen Barat dalam senjata Rusia telah membunuh ribuan warga Ukraina
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Moskow memiliki hubungan yang lumayan baik dengan negara-negara Barat. Pertukaran perdagangan berjalan normal dan Moskow dilaporkan banyak membeli teknologi penting dari perusahaan di AS, Eropa dan Asia.
Teknologi itu rupanya banyak digunakan untuk komponen utama senjata, yang kemudian digunakan untuk menyerang Ukraina.
Melansir Al Jazeera, lebih dari 450 komponen buatan asing ditemukan di dalam senjata Rusia untuk memerangi Ukraina. Militer Ukraina berhasil merebut atau memulihkan senjata Rusia yang rusak dari medan perang.
Dalam penelitian RUSI, sekitar dua pertiga komponen yang dibuat perusahaan berbasis di AS berada di senjata Rusia. Komponen itu dibuat oleh Analog Devices dan Texas Instruments yang menyumbang hampir seperempat semua komponen Barat di senjata Rusia.
"Senjata Rusia yang sangat bergantung pada elektronik Barat telah mengakibatkan kematian ribuan orang Ukraina," kata Jack Watling, spesialis perang darat di RUSI.
Baca Juga: Finlandia-Swedia Mau Gabung NATO, Biden: Militer Mereka Kuat dan Andal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.