TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiongkok Kecam Pernyataan Bersama Negara G7

G7 dianggap terlalu mencampuri urusan internal Tiongkok 

Negara-negara G7 melakukan KTT di London, Inggris (Twitter.com/Lucy Tracy)

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok melalui Kementrian Luar Negeri pada hari Kamis (6/5) mengecam pernyataan bersama menteri luar negeri negara-negara G7 yang melakukan KTT di London, Inggris. Tiongkok menggap bahwa G7 tersebut terlalu mencampuri urusan dalam negerinya.

G7 memiliki anggota utama Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada hari Rabu, G7 dalam pernyataan bersama mengingatkan Tiongkok karena bersalah atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Tibet, Hong Kong dan menggunakan pengaruh ekonominya untuk menggertak negara lain dalam urusan Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur yang melibatkan Taiwan.

Baca Juga: Gagal Tangani Pandemik COVID-19, Brasil Malah Salahkan Tiongkok

1. G7 dianggap terlalu mencampuri urusan internal Tiongkok

Dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok selalu menjadi salah satu objek yang mendapatkan serangan kritik dari negara-negara Barat. Fokus utama kritik tersebut di antaranya adalah pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong.

Lalu masalah lain tentang sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan yang melibatkan banyak negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Tiongkok dianggap telah melanggar batas internasional dengan melakukan aktivitas pembangunan di beberapa pulau sengketa.

Melansir dari media yang didukung pemerintah Tiongkok, Xinhua, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin dalam konferensi pers pada hari Kamis (6/5) mengatakan "ini merupakan campur tangan besar dalam kedaulatan nasional Tiongkok dan penghancuran norma yang mengatur hubungan internasional, yang bertentangan dengan tren perdamaian, pembangunan, dan kerja sama untuk hasil yang sama-sama menguntungkan."

Wang Wenbin juga mengingatkan negara-negara G7 agar lebih banyak berkontribusi kepada negara berkembang untuk mempercepat pembangunan daripada mendorong konflik.

Dia juga menambahkan bahwa "kami mendesak negara-negara terkait untuk menghadapi masalah mereka sendiri, memperbaiki perilaku egois mereka atas tanggapan pandemi, dan berhenti menyalahgunakan konsep keamanan nasional."

2. Negara G7 menyatakan akan mendukung Taiwan

Problem lain Tiongkok yang jadi perhatian internasional adalah sengketa dengan Taiwan. Tiongkok menganggap Taiwan adalah bagiannya sedangkan Taiwan selalu memposisikan sebagai negara sendiri yang berdaulat. Konflik ini telah terjadi sejak beberapa dekade yang lalu.

Dalam pernyataan bersama, perwakilan negara G7 meminta Tiongkok untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan secara sepihak terhadap Taiwan dan keamanan di selat Taiwan.

Melansir dari laman Politico, G7 mengatakan "pentingnya perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan, dan mendorong penyelesaian damai masalah lintas-Selat.”

Tindakan sepihak Tiongkok menurut G7, dapat merusak stabilitas regional dan tatanan berbasis aturan internasional. Mereka juga mengungkapkan keprihatinan serius tentang laporan militerisasi, pemaksaan, dan intimidasi di wilayah tersebut.

Ini adalah pernyataan pertama kali bagaimana negara-negara di Uni Eropa seperti Jerman dan Prancis secara terbuka bersama dengan Amerika Serikat yang sebelumnya selalu mendukung posisi Taiwan. Mereka, negara-negara G7 tersebut juga akan mendukung partisipasi Taiwan di WHO dan Majelis Kesehatan Dunia.

Baca Juga: Tiongkok Kerahkan 48 Penyelam untuk Bantu Evakuasi KRI Nanggala-402

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya