TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wah! Ada Jamur Tumbuh di Dalam Pembuluh Darah Pria Ini

Penderita alami gangguan bipolar

Seorang pria menyuntikkan zat magic mushroom ke dalam pembuluh darahnya. Ilustrasi (pexels.com/Ashish Raj)

Nebraska, IDN Times – Sebuah kasus unik namun sangat membahayakan terjadi di Nebraska, salah satu negara bagian Amerika Serikat yang terletak di bagian tengah. Kasus itu adalah, seorang pria telah menyuntik cairan yang didapat dari saripati magic mushroom langsung ke pembuluh darahnya. 

Namun uji coba tak berdasar itu membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, dokter menemukan bahwa di dalam darah pria tersebut tumbuh jamur sehingga membuatnya memiliki beragam masalah kesehatan.

Kasus tersebut membuat para dokter ilmuwan menulis laporan yang diterbitkan di Journal of the Academy of Consultation-Liaison Psychiatri. Laporan berbentuk makalah tersebut masih berupa pra-bukti, yang berarti perlu ditinjau sejawat dan diterima untuk dilakukan publikasi. Beberapa pengeditan masih perlu dilakukan sebelum versi akhir benar-benar diterbitkan.

Baca Juga: 5 Tanda Jamur Candida Menyebar ke Seluruh Tubuh, Bisa Bahaya!

1. Penderita gangguan bipolar

Pelaku berusaha mengobati gangguan bipolar yang dideritanya. Ilustrasi (pixabay.com/Muhamed_Hassan)

Pria yang melakukan penyuntikan intravena atau penyuntikan langsung ke pembuluh darah. Cairan yang disuntikan mengandung psilocybin. Tidak dirinci identitas pria tersebut. Ia menjadi salah satu studi kasus tentang tindakan penyalahgunaan zat anti-depresan psilocybin. Zat tersebut terkandung di dalam “magic mushroom” atau dalam sebutan di Jawa adalah “jamur lethong” atau jamur tahi sapi.

Pria yang hanya diidentifikasi berusia 30an tahun itu menderita gangguan bipolar tingkat satu. Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Orang yang menderita gangguan bipolar tersebut merasakan gejala mania (sangat senang) dan depresif (sangat terpuruk) sekaligus.

Laporan kasus penyalahgunaan zat psilocybin itu ditulis oleh sekelompok dokter yang bernama Nicholas B. Giancola, Clayton J. Korson, Jason P. Caplan dan Curtis A. McKnight. Empat peneliti tersebut berasal dari Universitas Creighton di Arizona.

2. Potensi psilocybin sebagai anti depresan

Psilocybin dalam magic mushroom memiliki kemampuan sebagai obat anti depresi. Ilustrasi (pexels.com/Visually Us)

Sebagai seorang yang menderita gangguan bipolar, pria tersebut biasanya diobati dengan opioid, salah satu cara medis untuk mengobati orang-orang yang menderita depresi. Namun aturan penggunaan obat-obatan opioid sangat ketat. Dalam beberapa waktu, pria penderita bipolar tersebut mencoba berhenti dari ketergantungannya meminum opioid dan mencari cara lain untuk mengobati gangguan bipolarnya.

Akhirnya, setelah belajar sendiri dia menemukan zat psilocybin yang terkandung dalam jamur tahi sapi. Jamur tahi sapi ini juga memiliki rekam jejak bagus untuk obat anti depresan. Hal itu pernah dilaporkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins University dan New York University untuk penderita kanker paska operasi yang mengalami depresi.

Melansir dari laman Insider, pria tersebut kemudian melakukan uji coba pengobatan dengan menjadikan jamur tahu sapi sebagai teh. Cairan tersebut kemudian disaring menggunakan kapas lalu disuntikkan secara intravena langsung memasuki pembuluh darahnya. Selang beberapa hari, reaksi kemudian muncul. Dia muntah darah, diare, liver, mual dan lelah. Oleh keluarganya dia dilarikan ke rumah sakit dan harus menginap selama 22 hari.

Baca Juga: 5 Tanda Jamur Candida Menyebar ke Seluruh Tubuh, Bisa Bahaya!

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya