TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Nano Buatan Dalam Negeri Pertama

Satelit nano pertama dari 11 yang telah direncanakan

Ilustrasi bendera Korea Selatan. (pexels.com/Mirko Kuzmanovic)

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan (Korsel) berhasil mengorbitkan satelit nano observasi Bumi buatan dalam negerinya yang pertama.

Arirang melaporkan, satelit itu dibawa ke luar angkasa oleh roket orbit elektron ringan milik perusahaan Amerika Serikat (AS), Rocket Lab, yang diluncurkan pada Rabu (24/4/2024) dari spaceport di Mahia, Selandia Baru.

Roket tersebut juga membawa sistem layar surya komposit canggih yang dibuat oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA).

1. Peluncuran sempat ditunda karena risiko tabrakan

Awalnya, peluncuran dijadwalkan berlangsung pada pukul 07:08 waktu Korsel, namun ditunda karena potensi risiko tabrakan dengan kendaraan luar angkasa lain. Satelit pun akhirnya diluncurkan pada pukul 07:32.

Menurut Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korsel, satelit tersebut diberi nama NEONSAT-1, dan berhasil dipisahkan dari roket yang membawanya pada pukul 08:22 atau sekitar 50 menit setelah lepas landas. Nantinya, satelit itu akan melakukan kontak dengan Korea Aerospace Research Institute (KARI).

Kementerian kemudian mengonfirmasi bahwa satelit tersebut berhasil melakukan kontak dengan Stasiun King Sejong di Antartika pada pukul 14:13 dan 15:44, dilansir KBS World.

Satelit nano tersebut dikembangkan oleh Pusat Penelitian Teknologi Satelit di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). 

Baca Juga: Korsel Pertimbangkan Beri Insentif Rp1,1 M untuk Bayi yang Lahir

2. Satelit diluncurkan untuk mengambil gambar Semenanjung Korea dan sekitarnya

Ilustrasi luar angkasa. (unsplash.com/NASA)

NEONSAT-1 merupakan yang pertama dari 11 satelit nano yang direncanakan Korsel dari misi 'Beginning of the Swarm', yang bertujuan membentuk jaringan konstelasi satelit pada 2027.

Satelit itu akan memantau dan mengambil gambar Semenanjung Korea dan wilayah sekitarnya, guna membantu pemerintah untuk dengan cepat merespons bencana alam atau ancaman apa pun terhadap keamanan negara. Kementerian Sains menuturkan, peluncuran satelit ini juga dapat mengurangi biaya yang diperlukan untuk membeli citra satelit dari luar negeri.

Dengan berat kurang dari 100 kilogram, satelit nano akan digunakan untuk mengamati Bumi dengan menggunakan kamera optik beresolusi tinggi dari ketinggian 500 kilometer.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya