TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menhan Jepang-China Akan Bertemu di Singapura Juni

Pertemuan akan berlangsung di sela-sela Dialog Shangri-La

Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang, Yasukazu Hamada. (twitter.com/GuidoCrosetto)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Yasukazu Hamada akan mengadakan pertemuan dengan Menhan China Li Shangfu pada awal Juni mendatang. Pembicaraan para Menhan tersebut akan digelar di sela-sela pertemuan keamanan regional di Singapura, Kyodo News melaporkan.

Rencana itu muncul setelah deklarasi yang dikeluarkan oleh para pemimpin G7 pada KTT di Hiroshima. Salah satunya mengenai China, isu Taiwan, serta pemaksaan ekonomi, di mana hal ini menyebabkan Beijing memanggil Duta besar Jepang untuk China, Hideo Terumi.

Beijing menganggap Tokyo bekerja sama dengan negara-negara lain di KTT G7 untuk menyerang China dan mencampuri urusan dalam negeri Beijing. Hal tersebut melanggar prinsip dasar hukum internasional dan semangat empat dokumen politik antara China-Jepang, dikutip dari Reuters. Ini mengacu pada pernyataan bersama kedua negara pada 1972.

Baca Juga: Lagi Tegang, China-Jepang Sepakati Saluran Komunikasi Pertahanan

Baca Juga: China-Jepang Bertemu Bahas Laut China Timur dan Taiwan

1. Pembahasan Jepang-China

Para Menhan diperkirakan akan bertemu di Dialog Shangri-La, Konferensi Keamanan Asia tahunan, yang dijadwalkan akan digelar pada 2-4 Juni. Itu adalah informasi dari sumber di kementerian yang mengurusi hubungan bilateral pada Senin (22/5/2023).

Sumber itu mengatakan, Hamada akan menyampaikan keprihatinan soal gangguan berulang kali yang dilakukan kapal penjaga pantai China di perairan teritorial Jepang, serta soal latihan militer yang dilakukan China-Rusia di sekitar Jepang.

Hamada juga diharapkan akan menyampaikan perihal pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Terakhir Menhan Jepang-China bertemu pada Juni tahun lalu. 

Baca Juga: Poin-Poin Penting Pembicaraan Masalah Keamanan China-Jepang

2. Operasi hotline pertahanan China-Jepang

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Pertemuan Hamada dan Li di Singapura diharapkan dapat menindaklanjuti pengoperasian hotline antara otoritas pertahanan Jepang-China. Pertemuan itu juga diharapkan akan membahas soal Korea Utara yang telah meningkatkan program pengembangan nuklir dan rudalnya.

Pekan lalu, Tokyo dan Beijing mengumumkan penggunaan hotline militer baru, setelah negosiasi yang dilakukan selama bertahun-tahun. Saluran ini sebagai saluran komunikasi karena melihat ketegangan hubungan bilateral kedua negara imbas sengketa wilayah.

Menurut kedua negara, hotline tersebut merupakan bagian dari mekanisme komunikasi udara dan maritim, yang diharapkan dapat berkontribusi untuk lebih menjaga perdamaian dan stabilitas regional, dilansir Straits Times.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya