TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu China-AS Bertemu: Bahas Laut China Selatan dan Taiwan

Pembicaraan substantif pertama dalam hampir 18 bulan

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) China Dong Jun dan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin telah mengadakan pembicaraan substantif pertama mereka, di mana sebelumnya terjadi pada 18 bulan lalu.

Pembicaraan tersebut dilakukan melalui telekonferensi video pada Selasa (16/4/2024), ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer, serta membahas masalah keamanan regional dan global.

1. AS serukan kebebasan navigasi di Laut China Selatan

Dalam pembicaraan tersebut, Menlu AS menegaskan bahwa Washington akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab, di mana pun hukum internasional mengizinkan.

"Menteri Austin menggarisbawahi pentingnya menghormati kebebasan navigasi di laut lepas yang dijamin berdasarkan hukum internasional, khususnya di Laut China Selatan," kata Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder.

"Dia juga menegaskan kembali komitmen Washington pada One China Policy, yang telah lama diterapkan, yang dipandu oleh Undang-Undang Hubungan Taiwan, Tiga Komunike Bersama AS-China, dan Enam Jaminan, serta menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," Ryder menambahkan, dikutip dari laman resmi Departemen Pertahanan AS.

Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi militer-ke-militer antara Washington dan Beijing tetap terbuka. Ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pembicaraan kedua negara lainnya yang dimulai pada Desember tahun lalu, antara Kepala Staf Gabungan Angkatan Udara AS CQ Brown Jr dan Ketua Kepala Departemen Staf Gabungan Komisi Militer Pusat (CMC) dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Liu Zhenli.

Baca Juga: Jerman Desak China agar Bujuk Rusia Hentikan Perang 

2. Bagi China, Taiwan tidak bisa dikompromikan

Sementara itu, Menhan China mengatakan bahwa Beijing-Washington harus mencari cara untuk menjalin hubungan yang pragmatis dan kooperatif antara militer mereka. Juga, secara bertahap membangun rasa saling percaya.

"Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan China dan tidak boleh dirugikan, dan bahwa AS harus menghormati kedaulatan teritorial dan hak maritim China, serta kepentingan di Laut China Selatan," kata Dong Jun, dikutip dari The Straits Times.

AS juga didesak untuk mengambil tindakan praktis untuk menjaga perdamaian regional.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya