TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah pada 2021

Angka kelahiran tahun 2021 di China terendah sejak 1949

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Jakarta, IDN Times – Angka kelahiran di China turun ke rekor terendah pada 2021. Menurut data Biro Statistik Nasional, Senin (17/1/2021), kelahiran di China berada di 7,52 per 1.000 orang pada tahun lalu.

Dengan adanya tren penurunan angka kelahiran, negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping tersebut mulai mengizinkan pasangan memiliki hingga tiga anak.

Baca Juga: 10 Negara ini Punya Populasi Penduduk Paling Sedikit di Dunia

1. Kebijakan satu anak China

Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sebelumnya, China menerapkan kebijakan satu anak, yang berarti hanya mengizinkan setiap pasangan memiliki satu orang anak saja. Namun, setelah diterapkan selama puluhan tahun, pemerintah membatalkan kebijakan itu pada tahun 2016.

Setelahnya, pemerintah China mengganti kebijakan itu dengan mengizinkan dua anak per keluarga. Kebijakan ini diterapkan untuk mencoba menghindari risiko ekonomi dari populasi yang menua dengan cepat.

Tetapi, biaya hidup perkotaan yang tinggi telah membuat banyak pasangan memilih untuk tidak memiliki lebih banyak anak.

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

2. Terendah sejak 1949

(Presiden Tiongkok Xi Jinping menemui warga untuk kali pertama) www.twitter.com/@CCTV

Dikutip dari Channel News Asia, angka kelahiran di China pada 2021 adalah yang terendah sejak 1949, ketika biro statistik mulai mengumpulkan data.

Data juga menunjukkan tingkat pertumbuhan alami populasi China, yang tidak termasuk migrasi, hanya 0,034 persen untuk tahun 2021. Angka tersebut terendah sejak 1960.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya