Pakar Kesehatan Sebut COVID-19 Bisa jadi Endemik, Apa Artinya?
COVID-19 akan tetap ada dalam jangka panjang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Berbagai pakar kesehatan dunia telah memperingatkan kemungkinan pandemik COVID-19 dapat tetap ada selama bertahun-tahun ke depan dan menjadi endemik.
Salah satu pernyataan datang dari pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci. Dalam pernyataan beberapa bulan lalu, Fauci mengatakan bahwa virus corona sepertinya tidak akan hilang dalam waktu dekat meski jumlah kasus infeksi baru terus menurun dan semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin COVID-19, termasuk di AS.
“Kita perlu bersiap bahwa ini adalah sesuatu yang mungkin perlu kita tangani secara kronis. Ini sesuatu yang mungkin akan menjadi endemik, yang harus kita waspadai,” ujarnya di webinar yang diselenggarakan oleh lembaga think tank Chatham House pada November, menurut USA Today.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mengeluarkan peringatan yang sama. Pada akhir tahun lalu, lembaga yang berbasis di Jenewa, Swiss itu telah mengatakan bahwa COVID-19 menjadi endemik adalah takdir dan dunia harus belajar untuk hidup dengan COVID-19.
“Dunia mengharapkan kekebalan kawanan, yang entah bagaimana penularannya akan menurun jika cukup banyak orang yang kebal,” kata Profesor David Heymann, ketua kelompok penasihat strategis dan teknis WHO untuk bahaya infeksi, pada media briefing terakhir WHO untuk tahun 2020, menurut The Guardian.
Lalu, apa sebenarnya endemik dan bagaimana pengaruhnya ke kehidupan umat manusia?
Baca Juga: Long COVID, Gejala COVID-19 yang Bisa Menetap hingga Berbulan-bulan
Baca Juga: [UPDATE] 114 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19, Indonesia Urutan 18
1. Apa itu endemik?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendefinisikan endemik sebagai keberadaan konstan dan/atau prevalensi biasa dari suatu penyakit dalam suatu populasi di wilayah geografis tertentu.
Penyakit endemik menyebar pada tingkat dasar setiap tahun tanpa menyebabkan gangguan besar pada kehidupan masyarakat, kata Dr. Donald Burke, profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pittsburgh.
“Hal-hal yang endemik hadir dalam jangka waktu lama tanpa henti, terus beredar di masyarakat, seperti flu biasa,” ujarnya.
Dr. Pritish Tosh, seorang dokter dan peneliti penyakit menular di Mayo Clinic mengatakan, suatu penyakit dapat menjadi endemik di satu negara tetapi dapat dianggap sebagai wabah atau epidemi di negara lain.
Misalnya, malaria dianggap endemi di beberapa bagian dunia di mana parasitnya dibawa oleh nyamuk. Namun, sejumlah besar kasus malaria di Amerika Serikat akan dianggap sebagai epidemi jika tidak ditangani.
Editor’s picks
Baca Juga: WHO Kecam Negara Kaya karena Memonopoli Vaksin
Baca Juga: [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia