Penanganan COVID Kacau Tunisia Ricuh, Presiden Pecat Perdana Menteri
Tunisia dilanda demo, rakyat anggap pemerintah tak becus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Tunisia Kais Saied pada Minggu (25/7/2021), memecat Perdana Menteri Hichem Mechichi dan menghentikan semua kegiatan Majelis Perwakilan Rakyat atau parlemen di negara tersebut.
Saied mengumumkan langkah itu dalam siaran video di halaman resmi Kepresidenan Tunisia di Facebook, setelah menggelar pertemuan darurat dengan pejabat keamanan senior.
Saied mengatakan, dia akan memimpin pemerintahan untuk sementara sampai dia menunjuk perdana menteri baru. Presiden juga mencabut kekebalan semua anggota parlemen.
“Banyak orang tertipu oleh kemunafikan, pengkhianatan, dan perampokan hak-hak rakyat,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di media pemerintah, menurut The Tennessee Tribune.
"Saya memperingatkan siapa pun yang berpikir untuk menggunakan senjata dan siapa pun yang menembakkan peluru, angkatan bersenjata akan merespons dengan peluru,” tambahnya.
Saied, yang terpilih bersama parlemen pada 2019, telah terjebak dalam pertarungan supremasi politik dengan Mechichi, yang menjabat pada 2020.
Baca Juga: Tunisia Pecat Menkes Atas Lonjakan Kasus COVID-19
1. Presiden disebut lakukan kudeta
Aksi demo yang diselingi kekerasan pecah pada Juli 2021 di beberapa provinsi Tunisia, ketika pengunjuk rasa menyatakan kemarahannya atas memburuknya situasi kesehatan, ekonomi, dan sosial di negara Afrika Utara itu.
Para demonstran menyerukan pengunduran diri pemerintah dan pembubaran parlemen yang diketuai oleh Rached Ghannouchi, pemimpin partai Ennahdha. Ghannouchi telah menyebut langkah Saied sebagai tindakan kudeta negara terhadap revolusi.
“Apa yang Kais Saied lakukan adalah kudeta negara terhadap revolusi dan konstitusi, dan anggota Ennahdha dan rakyat Tunisia akan membela revolusi,” kata Ennahdha, partai terbesar di parlemen, dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya.
Baca Juga: Batasi Kegiatan, Presiden Tunisia Berlakukan Jam Malam