TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PM India Narendra Modi Vaksinasi COVID-19 Buatan Dalam Negeri

Modi divaksin dengan COVAXIN

https://twitter.com/narendramodi

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mendapatkan vaksinasi COVID-19 pertamanya pada Senin, 1 Maret 2021. Vaksin yang digunakan adalah COVAXIN buatan dalam negeri, menurut laporan Channel News Asia.

Upaya vaksinasi pada Modi tersebut dilakukan di tengah kampanye imunisasi negara, yang sudah dimulai sejak pertengahan Januari.

“Luar biasa bagaimana dokter dan ilmuwan kami bekerja dalam waktu cepat untuk memperkuat perang global melawan COVID-19,” kata Modi di Twitter. Ia juga memposting fotonya saat divaksinasi di rumah sakit pemerintah di New Delhi.

“Saya mengimbau semua orang yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin. Bersama-sama, mari kita buat India bebas COVID-19,” Modi mengajak warganya agar vaksinasi.

Baca Juga: 9 Artis India Ini Memilih Pensiun dari Layar Lebar, Ada yang Hijrah!

1. Memperluas upaya vaksinasi

Pekerja migran menunggu uji rapid antigen di lokasi pembangunan komplek gedung tempat tinggal ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di New Delhi, India, Sabtu (19/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi)

India telah mulai melakukan vaksinasi tahap awal kepada petugas kesehatan pada pertengahan Januari. Kini negara itu telah memperluas upaya vaksinasi ke orang tua atau lansia.

Orang yang berusia di atas 60 tahun, serta mereka yang berusia 45 tahun atau lebih dan memiliki kondisi medis tertentu, sekarang sudah memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi.

India sejauh ini telah memvaksinasi lebih dari 12 juta pekerja kesehatan dan garis depan.

Baca Juga: Pulih dari Resesi, Ekonomi India Diprediksi Terus Menguat

2. Vaksin yang digunakan India

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca (www.france24.com)

India saat ini menggunakan dua jenis vaksin COVID-19 untuk menginokulasi warganya, yaitu vaksin AstraZeneca dan COVAXIN yang dikembangkan Bharat Biotech dan Dewan Riset Medis India yang dikelola negara.

Pada pekan lalu, pemerintah India mengatakan akan membiarkan orang memilih menggunakan vaksin yang mereka inginkan dalam proses vaksinasinya.

Itu diumumkan setelah banyak petugas kesehatan dan garis terdepan penanganan pandemik, dilaporkan enggan menggunakan COVAXIN, yang disetujui penggunaannya sebelum ada data kemanjuran tahap akhir. Hanya sekitar 11 persen orang yang divaksinasi telah memilih COVAXIN.

Bharat Biotech mengatakan data kemanjuran dari uji coba tahap akhir pada hampir 26 ribu sukarelawan yang menggunakan COVAXIN akan segera keluar. Perusahaan bersama dengan regulator obat India, menyatakan COVAXIN aman dan efektif, berdasarkan studi awal dan menengah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya