TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taliban Tunjuk Kepala Bank Sentral Baru, Kualifikasinya Dipertanyakan

Kepala bank sentral Afghanistan sebelumnya mengasingkan diri

Ilustrasi para pejabat Taliban yang terdiri dari anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kiri), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva.

Jakarta, IDN Times – Taliban telah menunjuk seorang pejabat bernama Mohammad Idris sebagai penjabat gubernur bank sentral Afghanistan. Penunjukan ini menjadi perhatian dunia karena kualifikasi pendidikan dan profesional Idris, maupun pengalamannya dalam menangani kebijakan moneter, mata uang dan perbankan masih belum diketahui.

Meski demikian, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed mengatakan Idris akan mampu menangani masalah ekonomi yang dihadapi Afghanistan.

“Idris akan mengatasi masalah perbankan yang menjulang dan masalah rakyat,” katanya di Twitter, menurut Al-Jazeera, Senin (23/8/2021).

Baca Juga: Afghanistan Kacau Balau, Mata Uang Jatuh ke Rekor Terendah

1. Latar belakang Idris

Ilustrasi Taliban (ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz)

Muhammad Jalal, anggota komisi kebudayaan Taliban, mengatakan bahwa Idris pernah mengepalai komisi ekonomi Taliban.

Namun, komisi ekonomi itu sendiri telah beroperasi dalam bayang-bayang selama 20 tahun terakhir. Kegiatannya diduga termasuk mengumpulkan pajak ilegal dari bisnis dan petani untuk mendanai pertempuran kelompok militan itu.

Baca Juga: Daftar Kekayaan Mineral Afghanistan yang Kini di Tangan Taliban

2. Afghanistan dalam krisis

Anggota kantor politik Taliban Abdul Latif Mansoor (kanan), Shahabuddin Delawar (tengah) dan Suhail Shaheen tiba untuk konferensi pers di Moskow, Rusia, Jumat (9/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Tatyana Makeyeva.

Penunjukkan Idris sebagai penjabat gubernur bank sentral Afghanistan itu dilakukan ketika tanda-tanda krisis keuangan muncul, di mana mesin-mesin ATM negara itu kehabisan uang tunai dan harga barang-barang penting melonjak.

Harga bahan makanan pokok seperti tepung dan minyak telah naik sebanyak 35 persen selama seminggu terakhir. Bank, apotek, dan toko obat di seluruh Kabul juga sebagian besar tutup. Di sebagian besar ibu kota, jalanan sekarang kosong.

“Pejuang Taliban berpatroli di seluruh kota untuk memastikan keamanan,” kata Mujahed.

Baca Juga: Disambut Taliban, Tiongkok Leluasa Urus Proyek Pembangunan Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya