Telepon Merkel, Putin Bahas Produksi Vaksin Rusia di Uni Eropa
Eropa saat ini memakai vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas vaksin COVID-19. Mereka berdua berbicara melalui sambungan telepon pada Selasa, 5 Januari 2021.
Wakil juru bicara pemerintah Jerman, Ulrike Demmer, mengungkapkan pada Rabu kemarin, pihaknya terbuka melakukan kerja sama bilateral yang memungkinkan vaksin COVID-19 buatan Rusia, Sputnik V, diproduksi di Uni Eropa (UE).
“Selama panggilan telepon, dia mengatakan bahwa dia terbuka untuk gagasan kerja sama bilateral untuk tujuan memanfaatkan kapasitas produksi Eropa (untuk vaksin Rusia),” kata Demmer menukil Politico.
Seorang juru bicara pemerintah Jerman yang berbasis di Brussel juga mengonfirmasi pernyataan yang sama kepada CNBC.
Baca Juga: Presiden Putin Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Buatan Rusia, Sputnik V
1. Produksi vaksin Sputnik V di Uni Eropa tergantung EMA
Meski mengatakan membuka kans memberikan izin produksi Sputnik V di Eropa, namun pemerintahan Merkel menyebut jika semuanya tergantung kepada European Medicines Agency (EMA). Kerja sama itu bakal berjalan, dengan catatan EMA memberikan persetujuannya.
European Medicines Agency atau Badan Pengawas Obat Eropa merupakan badan yang bertanggung jawab meevaluasi produk obat di Uni Eropa. Sebelum tahun 2004, badan ini bernama European Agency for the Evaluation of Medicinal Products dan lebih dikenal dengan European Medicines Evaluation Agency.
EMA sendiri pada bulan lalu telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk digunakan di Eropa. Rabu kemarin mereka juga baru memberikan persetujuan penggunaan vaksin corona buatan Moderna.
Sejauh ini, EMA belum menerima permintaan resmi untuk menilai vaksin COVID-19 Rusia untuk penggunaan di seluruh UE.