TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wow! Korea Utara Kembangkan Alat PCR COVID-19

Korea Utara belum laporkan kasus COVID-19 sama sekali

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, tampil dalam parade militer Korea Utara. (Twitter.com/JosephHDempsey)

Jakarta, IDN Times – Korea Utara mengembangkan peralatan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk melakukan tes COVID-19, kata media pemerintah Rodong Sinmun pada Senin (23/8/2021).

Kabar itu disampaikan di saat Korea Utara meningkatkan upaya mencegah masuknya mutasi virus corona baru yang lebih menular.

“Sebagai bagian dari upaya anti-virus, para ilmuwan dan teknisi di Akademi Ilmu Pengetahuan Negara telah mengembangkan sistem PCR yang memenuhi standar global untuk pertama kalinya,” kata Rodong Sinmun, surat kabar Partai Buruh yang berkuasa.

Baca Juga: Korea Utara Minta AS Cabut Sanksi Sebelum Bahas Denuklirisasi

1. Pencapaian baru

ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Pengembangan alat tes PCR lokal itu dipandangan sebagai pencapaian baru di dalam negeri. Sebab, upaya itu dilakukan sesuai perintah pemimpin Kim Jong Un.

Kim menyatakan keinginan agar negaranya mulai menciptakan mesin, peralatan dan bahan-bahan lainnya di dalam negeri. Sebab, Korea Utara mengalami kesulitan akibat sanksi internasional dan penutupan perbatasan yang secara tajam mengurangi perdagangan.

Baca Juga: Ngeri, 10 Hal Sepele Ini Bisa Berujung Hukuman Serius di Korea Utara!

2. Korea Utara belum laporkan kasus COVID-19

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat memimpin rapat Kongres Korea Utara. (Twitter.com/Korea_Friend_UK)

Meski terus berinovasi terkait berbagai hal seputar COVID-19, Korea Utara mengaku belum mengkonfirmasi kasus virus corona hingga saat ini.

Namun sejak lama, negara ini telah menutup perbatasan, membatasi perjalanan dan memberlakukan tindakan pencegahan yang ketat.

Selain itu, Korea Utara dilaporkan telah menjalankan tes PCR sebagai metode diagnostik standar COVID-19 yang diakui secara internasional. Tetapi dalam hal ini negara menerima bantuan dari luar, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya