TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Myanmar Raih Predikat Penjahat Kemanusiaan Terburuk

Myanmar terancam mendapatkan sanksi

frontiermyanmar.net

Amerika Serikat menempatkan Myanmar dalam daftar global sebagai pelaku terjahat dalam penyelundupan atau perdagangan manusia. Keputusan negeri Paman Sam untuk menempatkan Myanmar di level terburuk tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dikarenakan temuan banyaknya anak-anak yang dijadikan sebagai tentara dan perbudakan.

Dilansir Reuters, (28/6), Kementerian Luar Negeri Amerika terus mencermati masalah yang terkait dengan tindak penganiayaan penduduk muslim minoritas Rohingya di negara yang mayoritas penduduknya penganut Budha tersebut. Selain itu, ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, juga telah dikritik dunia internasional atas kelalaiannya dalam merespons isu Rohingya sejak pemerintahannya berjalan tahun ini.

frontiermyanmar.net

Amerika langsung menempatkan Myanmar di lapis ketiga atau peringkat paling bawah bersama Iran, Korea Utara dan Suriah. Penempatan satu negara di lapis ketiga akan membawa konsekuensi berupa sanksi pembatasan akses bantuan dari Amerika dan internasional.

Sebelumnya, Amerika menempatkan Myanmar di lapis kedua dan masuk daftar pantauan selama maksimal empat tahun. Dengan posisi di ranking ketiga tersebut artinya upaya Myanmar menghapus penyelundupan manusia tidak memenuhi standar minimun dan tidak ada upaya signifikan yang dilakukan.

Baca Juga: Roller Coaster Keluar Rel, 8 Anak dan 2 Orang Dewasa Luka-luka.

Amerika selama ini selalu berupaya untuk mendorong Myanmar melakukan perbaikan sebagai negara yang baru keluar dari sistem pemerintahan junta militer. Selain itu mereka juga berupaya mencegah Myanmar masuk poros Tiongkok. Hal ini dilakukan demi mempertahankan kepentingan Amerika di Asia Tenggara. Pasalnya, wilayah Myanmar ini berbatasan langsung dengan Tiongkok.

Perbudakan modern, termasuk perdagangan manusia, perbudakan dan prostitusi masih marak terjadi. 

usembassy.gov

Keputusan ini menandai kemenangan Kantor Kementerian Luar Negeri Amerika untuk monitoring dan pemberantasan penyelundupan manusia yang secara independen memantau semua negara. Upaya ini dilakukan untuk mencegah perbudakan modern, termasuk perdagangan manusia, perbudakan dan prostitusi.

Laporan resmi tentang posisi terbaru Myanmar di level terburuk mengenai masalah penyelundupan dan perdagangan manusia tersebut nantinya akan diumumkan pada Kamis, 30 Juni 2016.

Baca Juga: Dulu Ditolak Mentah-mentah, Kini Facebook Akan Balas Dendam ke Snapchat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya