TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasca Gempa Ekuador, Indonesia Patut Waspada. Ini Sebabnya!

Semoga baik-baik saja

Sumber gambar: edition.cnn.com/

Sampai saat ini Senin (18/4) tim penyelamat masih terus berjuang menyisir reruntuhan gedung dan mencari korban yang terjepit. Sejauh ini sudah ditemukan 246 mayat dan sedikitnya 2.527 korban luka dari gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang mengguncang pesisir Ekuador. Seluruh korban tewas tersebut, 200 di antaranya berasal dari wilayah yang terpapar gempa paling parah yakni di Provinsi Manabi.

Awalnya, gempa terjadi di Ekuador pada Sabtu (16/4). Gempa tersebut merupakan gempa yang terburuk sejak 1979. Kerusakan yang terjadi benar-benar sangat luas, bahkan sampai menghancurkan jembatan di selatan Guayaquil yang berjarak sekitar 300 kilometer dari pusat gempa.

Sumber gambar: cnn.com

Presiden Ekuador, Rafael Correa, langsung terbang kembali ke negaranya usai berkunjung ke Italia dan mengumumkan status darurat. Badan Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa tersebut cukup dangkal di kedalaman 19,2 kilometer atau sekitar 27 kilometer dari Muisne, sebuah tempat yang jarang penduduknya.

Baca Juga: 18 Tentara Filiphina Meregang Nyawa Usai Baku Tembak dengan Teroris Abu Sayaff.

Sumber gambar: smh.com.au

Peristiwa ini menelan korban 40 tewas, 200 luka parah, 2.000 menjalani perawatan akibat luka. Lebih dari 240.000 orang harus menjalani evakuasi. Pasalnya hujan deras yang terus terjadi berpotensi mengakibatkan tanah longsor dan kerusakan yang lebih parah.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, telah memerintahkan petugas penyelamat untuk segera menemukan korban selamat. Jika tidak bergerak cepat maka cuaca buruk akan datang dan menambah kerusakan di lokasi tersebut.

Gempa Ekuador dan gempa di Jepang hanya berselisih beberapa jam.

Sumber gambar: smh.com.au

Gempa yang terjadi di Ekuador ini ternyata hanya berselang beberapa jam saja dari gempa berkekutan 7,3 skala richter yang juga terjadi di dekat Kota Kumamoto, Jepang Selatan.

Gempa ini memberikan dampak kerusakan pada jalan raya, jembatan, rumah penduduk dan gedung-gedung. Bahkan aliran listrik ke sekitar 100.000 rumah tangga terputus dan 400.000 rumah tidak memiliki pasokan air.

Baca Juga: Wanita Emas Siapkan 700 Pengacara untuk Bela Warga Pasar Ikan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya