Akibat Pengaruh Tiongkok, Taiwan Tak Diundang ke Pertemuan WHO
Pertemuan membahas COVID-19 diikuti negara anggota WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Taipei, IDN Times - Pemerintah Taiwan mengungkap bahwa pihaknya tidak mendapatkan undangan untuk mengikuti pertemuan tahunan yang diselenggarakan badan kesehatan dunia (WHO) pada minggu ini. Melalui pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Joseph Wu mengaku kecewa dan pihaknya terpaksa menangguhkan pembahasan status Taiwan di WHO sampai tahun depan.
Pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) dilakukan secara virtual yang dimulai pada Senin (18/5). Seluruh negara anggota WHO mengikutinya, terutama mengingat masa pandemik COVID-19 yang masih berlangsung dan koordinasi internasional diperlukan demi mengakhirinya. Sampai saat ini, total ada lebih dari 4,7 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 317.000 kematian di seluruh dunia.
Baca Juga: [UPDATE] 4,7 Juta Orang Terpapar Virus Corona, Indonesia Urutan ke-33
1. Menteri Luar Negeri Taiwan menyinggung peran Tiongkok menggagalkan upaya untuk diakui sebagai anggota WHO
Kepada para reporter, Wu menegaskan pihaknya sangat kecewa dengan keputusan WHO yang tak memasukkan Taiwan ke dalam daftar undangan. "Walau dengan segala usaha dan level dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, Taiwan tetap tidak mendapatkan undangan untuk ikut serta (dalam pertemuan)," kata Wu, seperti dikutip Reuters.
"Kementerian Luar Negeri mengungkapkan kekecewaan mendalam dan rasa tidak puas yang besar karena Sekretariat WHO menyerah pada tekanan dari pemerintah Tiongkok dan terus bersikap masa bodoh terhadap hak 23 juta warga Taiwan untuk mendapatkan kesehatan," lanjutnya.
Taiwan sendiri berkali-kali menjelaskan alasan mengapa pihaknya berhak untuk menjadi anggota WHO, terutama di tengah pandemik. Menurut pemerintah, Taiwan berhasil membuktikan kemampuan dalam merespons COVID-19 walau acap kali tidak mendapatkan informasi kunci mengenai virus yang menyebabkannya.
Kasus COVID-19 di Taiwan sampai sekarang hanya sebanyak 440 dan angka kematiannya sangat rendah yaitu tujuh kasus. Namun Tiongkok, yang tak lain adalah anggota WHO, mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negaranya sehingga tak berhak mengikuti pertemuan lembaga internasional sebagai entitas merdeka.
Baca Juga: Xi Jinping Akhirnya Buka Suara Tentang Usulan Investigasi Virus Corona