TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggota Parlemen Jepang Sebut Perempuan Single adalah Beban Negara

Seksis banget sih!

Asahi Shimbun

Tokyo, IDN Times - Seorang anggota parlemen Jepang bernama Kanji Kato mengatakan bahwa perempuan seharusnya punya banyak anak. Kato juga menyebut perempuan yang memilih single kelak akan menjadi beban bagi negara ketika sudah tua.

Baca juga: Pria Paruh Baya Jepang Terobsesi Idol Perempuan Berusia Muda

1. Kato mendorong pasangan suami-istri agar punya setidaknya tiga anak

Asahi Shimbun

The Guardian mengutip media Jepang, TBS News, yang pertama kali memberitakan tentang pernyataan Kato itu. Anggota parlemen dari partai berkuasa tersebut mengeluarkan kalimat bernada seksis itu dalam sebuah pertemuan.

Menurut media itu, Kato ditanya tentang apa yang ia katakan saat diminta memberikan pidato dalam acara pernikahan. Ia mengaku isi pidatonya adalah dorongan agar pasangan suami-istri menghasilkan "setidaknya tiga anak". Kato sendiri memiliki enam anak dan delapan cucu.

2. Ia pun mengimbau perempuan untuk berkeluarga agar tak membebani negara

unsplash.com/sorasak

Tak hanya itu, Kato rupanya juga mengaku ketika bertemu perempuan yang tak ingin menikah, ia memiliki saran untuk mereka. "Aku katakan kepada mereka bahwa jika tidak menikah maka mereka takkan mampu memiliki anak, dan bahwa mereka akan berakhir di panti jompo yang dibiayai dari pajak yang dibayarkan anak-anak orang lain," ungkapnya.

3. Kato menilai prioritas utama Jepang adalah meningkatkan angka kelahiran

unsplash.com/Oskar Krawczyk

Pria berusia 72 tahun itu mengaku bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataannya tersebut. "Kita butuh tiga atau lebih anak dari masyarakat untuk menambal pasangan yang tak bisa memiliki anak meski sudah melakukan segalanya," ucapnya.

Ini karena, menurut Kato, "meningkatkan angka kelahiran adalah masalah yang paling penting yang dihadapi oleh Jepang". Menurut data PBB, di antara negara-negara yang berpopulasi 40 juta atau lebih penduduk, jumlah anak-anak di Jepang memang yang paling rendah.

Baca juga: Pejabat Tinggi Jepang Mundur Usai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya