Duh! Karena COVID-19, Ada 200.000 Pelaut Masih Tertahan di Kapal!
Puluhan ribu di antaranya adalah kru kapal pesiar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengestimasi ada sekitar 150.000 sampai 200.000 pelaut yang sejak awal pandemik COVID-19 tertahan di dalam kapal di berbagai lokasi di seluruh dunia. Mereka tidak bisa pulang karena berbagai alasan.
Bahkan, beberapa negara juga melarang adanya penggantian kru kapal yang sakit dengan yang sehat karena khawatir itu justru akan mempercepat penyebaran virus corona. Dari jumlah tersebut, diprediksi ada kurang lebih 35.000 orang yang merupakan kru kapal pesiar.
Baca Juga: Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak Somalia
1. Banyak yang stres karena merasa terjebak di tengah lautan
Seperti dilaporkan AFP, banyak dari para pelaut yang terpaksa tinggal di kapal setidaknya sejak Februari hingga saat ini, padahal pekerjaan mereka seharusnya sudah berakhir. Ini karena pemerintah di seluruh dunia memberlakukan pembatasan perjalanan, termasuk melarang warga untuk bepergian.
"Secara mental, saya sudah sangat muak...tapi saya tetap bertahan karena saya tak punya pilihan lain," kata seorang kru kapal bernama Duseja yang bekerja di sebuah kapal kargo milik India yang pada akhir Juni berada di dekat perairan Malaysia.
"Terakhir kali saya melangkah keluar dari kapal 200 meter ini adalah pada bulan Februari," ujarnya lagi. Duseja juga adalah satu dari sekitar 30.000 awak kapal asal India yang tidak bisa kembali ke daratan untuk saat ini.
Baca Juga: Nasib Pelaut Dalam Negeri di Tengah Pandemik Global Virus Corona