Duterte Perintahkan Tembak Alat Vital Pemberontak Perempuan
Human Rights Watch menilai pernyataan itu melanggar hukum humaniter internasional.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manila, IDN Times - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali menuai kritikan pedas terkait pernyataannya di istana kepresidenan. Di hadapan lebih dari 200 mantan tentara komunis pada 7 Februari, ia memberi instruksi tentang cara melumpuhkan pemberontak perempuan.
Baca juga: Sebut Tokoh Agama Katolik Munafik, Duterte Minta Mereka Coba Narkoba
1. Duterte memerintahkan tentara tembak mereka di vagina
Melalui pidatonya Duterte berulang kali mengucapkan kata "bisong" yang berarti vagina. Dilansir dari The Guardian, pihak istana kepresidenan memutuskan untuk menghapus kata tersebut dari transkrip resmi. Namun, pidatonya terekam kamera dan telah beredar luas.
Saat itu Duterte berkata, "Ada perintah baru dari wali kota bahwa kami takkan membunuh kalian. Kami akan menembak kalian di vagina." Ia lebih suka menyebut dirinya wali kota. Menurutnya, menembak vagina membuat pemberontak perempuan lebih "tidak berguna" daripada membunuh mereka.
Baca Juga: Perang Lawan Narkoba: Mahkamah Pidana Internasional Selidiki Duterte