Imbas Virus Corona, Gereja Singapura Kebaktian dengan Live Streaming
Jemaah Muslim diminta tak berjabat tangan saat di masjid
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Singapura, IDN Times - Sebuah gereja di Singapura memutuskan untuk tidak menggelar kebaktian secara tradisional pada akhir pekan ini meski jumlah jemaatnya mencapai 16.000 orang.
Ini lantaran adanya jumlah kasus virus corona baru yang semakin meningkat di negara tersebut. Per Kamis (13/2) saja, ada sebanyak 58 pasien virus corona di Singapura.
Dilaporkan Reuters, beberapa kasus dikaitkan dengan berkumpulnya banyak orang ketika menjalankan ibadah di dalam gereja. Oleh karena itu, pihak Gereja City Harvest memilih mengadakan kebaktian secara daring/online. Para jemaat pun bisa mengikuti jalannya khotbah melalui live streaming.
Baca Juga: [UPDATE] KSP: Korban Meninggal Akibat Corona Mencapai 1.489 Orang
1. Kebaktian online hanya berjalan sementara
Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, Pastor Ho Yeow Sun mengatakan bahwa kebaktian online akan berlangsung sementara.
"Pengambil keputusan sudah memikirkan apa cara paling bijaksana dan bertanggung jawab yang perlu diambil untuk gereja di tengah meningkatnya jumlah kasus COVID-19 dalam seminggu terakhir," kata Pastor Ho, merujuk kepada nama virus corona baru yang diusulkan oleh badan kesehatan dunia (WHO).
"Ini sendiri merupakan sebuah langkah sementara. Saya menanti hari ketika situasi sudah stabil dan kita semua bisa kembali bersama-sama lagi untuk melakukan kebaktian," tambahnya.
Di Tiongkok, sebanyak 1.380 orang meninggal. Sedangkan Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus corona pada Kamis (13/2).
Baca Juga: Bikin Panik, Ini 5 Teori Nyeleneh tentang COVID-19 atau Virus Corona