TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Virus Corona, Gereja Singapura Kebaktian dengan Live Streaming

Jemaah Muslim diminta tak berjabat tangan saat di masjid

Pekerja menggunakan masker wajah membersihkan pusat perbelanjaan menyusul mewabahnya virus novel corona di negara tersebut, di distrik pusat bisnis Beijing, Tiongkok, pada 12 Februari 2020. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Singapura, IDN Times - Sebuah gereja di Singapura memutuskan untuk tidak menggelar kebaktian secara tradisional pada akhir pekan ini meski jumlah jemaatnya mencapai 16.000 orang.

Ini lantaran adanya jumlah kasus virus corona baru yang semakin meningkat di negara tersebut. Per Kamis (13/2) saja, ada sebanyak 58 pasien virus corona di Singapura.

Dilaporkan Reuters, beberapa kasus dikaitkan dengan berkumpulnya banyak orang ketika menjalankan ibadah di dalam gereja. Oleh karena itu, pihak Gereja City Harvest memilih mengadakan kebaktian secara daring/online. Para jemaat pun bisa mengikuti jalannya khotbah melalui live streaming.

Baca Juga: [UPDATE] KSP: Korban Meninggal Akibat Corona Mencapai 1.489 Orang

1. Kebaktian online hanya berjalan sementara

Ilustrasi kebaktian di gereja. IDN Times/Fariz Fardianto

Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook, Pastor Ho Yeow Sun mengatakan bahwa kebaktian online akan berlangsung sementara.

"Pengambil keputusan sudah memikirkan apa cara paling bijaksana dan bertanggung jawab yang perlu diambil untuk gereja di tengah meningkatnya jumlah kasus COVID-19 dalam seminggu terakhir," kata Pastor Ho, merujuk kepada nama virus corona baru yang diusulkan oleh badan kesehatan dunia (WHO).

"Ini sendiri merupakan sebuah langkah sementara. Saya menanti hari ketika situasi sudah stabil dan kita semua bisa kembali bersama-sama lagi untuk melakukan kebaktian," tambahnya.

Di Tiongkok, sebanyak 1.380 orang meninggal. Sedangkan Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus corona pada Kamis (13/2).

2. Muslim diminta membawa sajadah sendiri ketika beribadah di masjid

Petugas medis memakai pakaian pelindung mengganti tangki oksigen untuk pasien di sebuah pusat layanan kesehatan masyarakat yang memiliki bagian isolasi untuk menerima pasien dengan gejala ringan akibat virus corona dan pasien diduga terjangkit virus, di distrik Qingshan, Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 8 Februari 2020. Gambar diambil 8 Februari 2020. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Tidak hanya penganut agama Kristen yang melakukan langkah pencegahan. Otoritas di kementerian yang mengurusi urusan Muslim, Masagos Zulkifli, juga mengeluarkan imbauan agar seluruh umat Islam yang beribadah di masjid membawa sajadah mereka sendiri. Mereka juga diminta untuk menghindari berjabat tangan guna meminimalisir kontak.

Zulkifli menjelaskan bahwa dengan cara ini para jemaat bisa terlindung lebih baik dari virus corona dan di saat bersamaan tetap memungkinkan mereka menjalankan ibadah sesuai dengan kewajiban. Pihaknya juga mengingatkan agar Muslim selalu menjaga kebersihan.

"Dalam situasi-situasi seperti ini, kita tidak akan berjabat tangan," tutur Zulkifli, seperti dikutip The Straits Times.

"Tapi jika memang Anda melakukannya, segera cuci tangan, dan pastikan Anda tak menyentuh wajah Anda. Ini hanya langkah kewaspadaan bagi banyak dari kita yang selalu lupa," tambahnya lagi.

Baca Juga: Bikin Panik, Ini 5 Teori Nyeleneh tentang COVID-19 atau Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya