Mengenal Yerusalem, Kota Suci yang Diperebutkan Israel dan Palestina
Jejak konflik sudah ada sejak zaman perang salib.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Yerusalem, selalu berada di pusaran konflik Israel-Palestina. Keputusan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2017, untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sangat penting untuk menentukan akhir konflik tersebut.
Namun, sesungguhnya potensi konflik di sana sudah ada sejak berabad lampau. Mari kita menilik tentang kota Yerusalem yang diperebutkan Israel dan Palestina.
Baca juga: Profil Benjamin Netanyahu, dari Militer hingga PM Israel Terlama
Baca juga: Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
1. Bagi umat Kristen, Islam dan Yahudi, Yerusalem punya status yang sangat penting.
Yerusalem merupakan salah satu kota tertua di dunia. Setiap jengkal yang ada saat ini adalah hasil dari pembangunan, penjajahan, penghancuran dan pembangunan kembali oleh pihak yang berbeda-beda dari waktu ke waktu.
Kota ini memiliki arti penting bagi para umat dari tiga agama berbeda: Kristen, Islam dan Yahudi. Sebabnya adalah sejumlah situs suci dari ketiga agama dibangun saling berdekatan—bahkan tumpang tindih—di kota tersebut.
Misalnya, di lokasi berdirinya Tembok Ratapan yang digunakan untuk beribadah oleh pemeluk agama Yahudi juga terdapat Masjid Al-Aqsa yang dianggap sangat suci oleh umat Islam. Lalu, di area lain berdiri Gereja Makam Kudus yang selalu dipenuhi oleh peziarah Kristen dari seluruh dunia.
The Atlantic pernah mewawancarai seorang warga Muslim Palestina dan Yahudi Israel untuk mengetahui signifikansi Yerusalem dalam kehidupan mereka, tak hanya secara personal, tapi juga secara politik.
Arieh King, seorang Yahudi yang menganut politik sayap kanan dan merupakan anggota Dewan Kota Yerusalem, berkata,"Kami percaya ini adalah ibu kota kami. Untuk Yahudi Ortodoks sepertiku, Yerusalem bukan hanya tempat tinggal. Ini adalah caramu tinggal. Ini adalah satu tempat yang dekat dengan lokasi di mana semua yang penting dalam sejarah terjadi."
Ziad Abu Zayyad, seorang pengacara dan mantan menteri Otoritas Palestina, mengatakan hal serupa. "Yerusalem adalah bagian dari iman kami. Ini adalah tempat pertama di mana Muslim mulai berdoa," ucapnya. Ia juga melihat bahwa Yerusalem sudah menjadi identitas nasional bangsa Palestina.
Baca juga: Memahami "Two-State Solution", Solusi Israel-Palestina yang Dilanggar Trump