TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini yang akan Dilakukan Mahathir Mohamad Buat Pangkas Utang Negara

Masih rencana. Akankah terwujud?

ANTARA FOTO/Bernama/Rosli Awang

Kuala Lumpur, IDN Times - Bagi Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik, utang negara yang diwariskan oleh pemerintahan Najib Razak sudah membahayakan. Dikutip dari Reuters, politisi veteran berusia 92 tahun itu menyebut utang Malaysia sudah mencapai 65 persen GDP negara. Najib sendiri mengatakan bahwa utang Malaysia per 2017 adalah 50,9 persen dari GDP—masih di bawah batas aman sebesar 55 persen.

Baca juga: Usai Dilantik Jadi PM, Ini Prioritas Pemerintahan Mahathir Muhammad

1. Mahathir berniat meninjau kembali proyek infrastruktur

ANTARA FOTO/Bernama/Rosli Awang

Langkah pertama yang ia sebutkan untuk memangkas utang Malaysia adalah peninjauan kembali proyek infrastruktur negara. Berdasarkan laporan Straits Times, ada beberapa proyek yang ia rasa tidak tepat. Misalnya, East Coast Rail Link dan George Kent Malaysia. 

Waktu kampanye, Mahathir sempat juga menyatakan bahwa sejumlah proyek dari Tiongkok tidak sepenuhnya bebas masalah. Saat itu ia menilai investasi Tiongkok akan diterima jika mempekerjakan warga lokal serta membawa ilmu pengetahuan tentang teknologi.

2. Mahathir ingin memangkas gaji anggota kabinet

ANTARA FOTO/REUTERS/Lai Seng Sin

Utang negara yang tinggi, menurut Mahathir mencapai satu triliun ringgit, juga dipengaruhi oleh gaji pejabat negara. Dilansir dari Nikkei Asian Review, Mahathir mengatakan bahwa pihaknya akan memangkas upah para menteri sebesar 10 persen.

Selain itu, pria yang pernah berkuasa sejak 1981 hingga 2003 tersebut juga mempertimbangkan untuk mengonsolidasikan atau menutup beberapa lembaga milik pemerintah. "Kami khawatir tentang masalah finansial negara," ujarnya usai menggelar rapat kabinet pertama.

Baca juga: Berkoalisi dengan Mahathir, Anwar Ibrahim: Bukan Karena Dendam Terhadap Najib

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya