Foto Apartemen Sempit di Hongkong Viral, Ini Cerita Fotografernya
Sang fotografer berbagi cerita soal pengalamannya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Foto-foto yang menunjukkan kehidupan warga Hong Kong di apartemen super sempit yang dikenal dengan coffin cubicles (ruang sempit seperti peti mati) sudah menjadi viral di mana-mana. Namun, masih sangat banyak orang yang mengetahui cerita di balik foto-foto tersebut.
Masih sedikit juga yang peka bahwa sensasionalisasi foto-foto itu tanpa memahami ketidakadilan yang mereka alami adalah sikap yang tak baik. Setidaknya itu yang ingin disampaikan sang fotografer, Benny Lam.
Baca Juga: Orang Ini Rela Bayar Rp 8,8 Miliar Untuk Parkir Mobil
Ratusan ribu orang tak mampu punya tempat tinggal yang layak.
Pada 2012, Lam mendokumentasikan kehidupan warga miskin Hong Kong yang bertempat tinggal di ruangan mirip peti mati tersebut dalam sebuah buku berjudul Trapped. Buku tersebut masuk nominasi penghargaan fotografi Prix Pictet Awards 2017.
Bersama dengan Society for Community Organization (SoCO) di Hong Kong, Lam kembali mendokumentasikan kehidupan mereka dalam 50 foto baru. Sayangnya, tak ada banyak perubahan yang terlihat.
Sebanyak kurang lebih 200.000 orang, termasuk 40.000 anak-anak, terpaksa tinggal dalam ruangan sempit tersebut. Lam bercerita kepada National Geographic bahwa sebenarnya mereka menempati sebuah apartemen kecil yang oleh pemiliknya dibagi lagi menjadi belasan hingga 20 bagian.
Masing-masing bagian — coffin cubicles tersebut —disewakan kepada mereka yang tergolong paling miskin di Hong Kong. Besar ruangan yang mereka tinggali antara 4,6 m² hingga 30,5 m². "Saya merasa sangat buruk. Hidup seperti itu seharusnya tidak pernah menjadi hal yang normal," ujar Lam.
Baca Juga: Potret Memilukan di Beberapa Tempat Tinggal Paling Sempit di Dunia