TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Larang Makan Siang Bebas Babi, Wali Kota Ini Disebut Anti-Muslim

Penghapusan makan siang tanpa babi berdampak kepada siswa Muslim dan Yahudi.

Unsplash.com/Raphael Nogueira

Beaucaire, IDN Times - Pemerintah Kota Beaucaire menghapus kebijakan makan siang bebas daging babi yang selama ini ditujukan untuk siswa Muslim, dan di beberapa sekolah untuk siswa Yahudi. Langkah itu disebut anti-Muslim.

Baca juga: Kontroversi Larangan Pakai Burkini di Pantai Perancis Bagi Wanita Muslim

1. Wali kota Beaucaire mengatakan kebijakan itu "anti-Republik"

Unsplash.com/Raphael Nogueira

Dikutip dari The Guardian, Julien Sanchez selaku wali kota Beaucaire mengumumkan penghapusan kebijakan makan siang sekolah tanpa babi itu tidak sesuai dengan Prancis. Dalam sebuah artikel di koran lokal, Sanchez menyebut bahwa makan siang bebas babi itu "anti-Republik". 

Penghapusan kebijakan yang terjadi pada Desember tersebut mempengaruhi 150 siswa yang mayoritas memeluk agama Islam. Sebelumnya, kebijakan itu dibuat oleh pendahulu Sanchez untuk menghormati para siswa yang beragama Islam dan Yahudi.

2. Langkah Sanchez menuai kritik

Unsplash.com/Alex Munsell

Menteri kesetaraan seksual Prancis, Marlene Schiappa, menentang keputusan Sanchez. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV lokal, Schiappa mengatakan itu adalah "contoh tipikal dari seseorang yang menyalahgunakan sekularisme sebagai senjata politik anti-Muslim atau anti-Yahudi".

Selain Schiappa, pemimpin pihak oposisi di Beaucaire, Laure Cordelet, juga memprotes langkah Sanchez. Ia menilai itu adalah "pelanggaran hak anak" yang "memberikan stigma kepada komunitas Maghreb (Afrika utara) dan tidak boleh dibenarkan atas nama sekularisme".

Ada juga beberapa orangtua murid yang mengaku menolak penghapusan kebijakan itu. Mereka berniat untuk berkumpul di depan balai kota dan melakukan protes terhadap Sanchez yang merupakan anggota partai sayap kanan Prancis pada Senin (15/1).

Baca juga: Emmanuel Macron, "Anak Baru" yang Terpilih sebagai Presiden Prancis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya