Sejumlah Produk 'Made in China' Ternyata Dibuat di Korea Utara
Merek asal Australia, Rip Curl, pernah dihujat karena masalah ini.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejumlah pebisnis mengaku bahwa semakin banyak pabrik-pabrik tekstil Tiongkok yang menggunakan tenaga kerja di sejumlah pabrik di Korea Utara. Menurut mereka, para buruh di negara paling tertutup di dunia tersebut jauh lebih murah daripada di Tiongkok.
Baca Juga: Beber Peta Guam Saat Rapat, Ini yang Dibahas Kim Jong-un
Produk yang dibuat tetap dilabeli 'Made in China'.
Seperti dilaporkan Reuters, puluhan agen pakaian yang berada di Dandong beroperasi sebagai perantara untuk pemasok dari Tiongkok dan konsumen di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, hingga yang berada di benua Eropa.
Dandong sendiri adalah kota di Tiongkok yang berbatasan langsung dengan Korea Utara. Tak hanya orang Tiongkok di kota itu, warga Korea Utara juga dilaporkan bekerja di bidang wirausaha atau menjadi pegawai restoran.
Di kota tersebut juga semua kain serta material mentah yang dibutuhkan untuk suatu produk dikumpulkan dan kemudian diekspor ke Korea Utara. Tragisnya, produk-produk yang dibuat buruh Korea Utara di negara mereka tetap dilabeli 'Made in China' atau 'Dibuat di Tiongkok'.
"Kami bertanya kepada pemasok Tiongkok yang bekerja sama dengan kami apakah mereka berencana transparan kepada klien mereka - kadang-kadang pembeli terakhir tidak menyadari bahwa baju mereka dibuat di Korea Utara. Ini sangat sensitif," kata salah satu pebisnis.
Baca Juga: [INFOGRAFIS] Ke Guam, Rudal Kim Jong-un Akan Berlabuh