TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Marak Prostitusi, Pemerintah Thailand Nyatakan Tolak Wisata Seks

Pattaya adalah kawasan di Thailand yang populer dengan kehidupan malam yang liar.

AFP/Roberto Schmidt

Bangkok, IDN Times - Thailand masih menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di dunia. Bukan hanya karena pantainya yang indah dan kulinernya yang murah-meriah, negara itu juga terkenal karena wisata seksnya. Akan tetapi, pemerintah menolak label yang terakhir tersebut.

Baca juga: Jalankan Kursus Seks, 10 Turis Rusia Ditangkap di Thailand

1. Otoritas Wisata Thailand menolak wisata seks

AFP/Roberto Schmidt

Melalui sebuah pernyataan, Otoritas Wisata Thailand (TAT) menegaskan bahwa pihaknya menolak dengan tegas segala bentuk wisata seks. Dilansir dari Reuters, pernyataan itu muncul menjelang waktu liburan yang diprediksi akan menarik 37,55 juta turis tahun ini.

"TAT memastikan bahwa strategi dan kebijakan pemasaran kami untuk mendorong Thailand sebagai 'Tujuan Berkualitas' telah berada di jalur yang tepat...dan kami dengan tegas menolak segala bentuk wisata seks," tulis pernyataan yang dirilis pada Rabu malam waktu setempat (28/2).

2. Ada ratusan ribu pekerja seks di Thailand

AFP/Roberto Schmidt

Pattaya merupakan salah satu wilayah di Thailand yang terkenal dengan area bernama Walking Street. Area dekat pantai tersebut disesaki oleh ribuan pengunjung setiap malam. Tak hanya kafe, bar dan restoran yang ada di sana, tapi juga klub malam yang menyediakan penari telanjang. 

Menurut data yang dikutip news.com.au, ada sebanyak 27.000 pekerja seks yang dipekerjakan di Pattaya dengan mayoritas berada di Walking Street. Sedangkan berdasarkan laporan UNAIDS, per 2014 ada sekitar 123.530 pekerja seks tersebar di seluruh Thailand.

Prostitusi sendiri dinyatakan ilegal oleh pemerintah Thailand. Hanya saja, pada kenyataannya, rumah pelacuran dan klub penari telanjang masih tersebar luas sehingga mudah ditemui. Pada 2016, mantan menteri pariwisata Thailand mengatakan pihaknya berusaha untuk menutup rumah-rumah pelacuran.

Ia juga menyebut ada komitmen untuk menjadikan Thailand sebagai destinasi "turisme berkualitas". Polisi pun menggerebek sejumlah lokasi. Namun, industri seks di Thailand sudah sangat mengakar sehingga para pemerhati menilai akan sulit untuk benar-benar menghapusnya.

Baca juga: Lembaga HAM Dunia Sebut Ada Perdagangan Manusia di Kapal Nelayan Thailand

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya