Menlu Korsel Sebut Kunci Sukses Respons COVID-19 adalah Kecepatan
Pemerintah harus transparan dan menghargai ide-ide kreatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seoul, IDN Times - Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mendapat pujian internasional karena proaktif dalam mendeteksi orang-orang yang terinfeksi virus corona baru atau COVID-19. Menurut Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha, salah satu kuncinya adalah kecepatan dalam merespons.
Menurut laporan WHO pada awal Maret lalu, dengan 140.000 orang yang dites, tingkat mortalitas COVID-19 di Korea Selatan hanya sebesar 0,6 persen. Sedangkan rata-rata tingkat mortalitas global adalah 3,4 persen. Korea Selatan sendiri menjadi negara Asia kedua, selain Tiongkok, yang paling banyak melaporkan kasus COVID-19.
Baca Juga: 6 Pasien Virus Corona di Korea Selatan Sempat Donor Darah
1. Jumlah kasus per hari mulai menurun, tapi Korea Selatan mengaku "tidak cepat puas"
Kang menyebut ada "tren stabil" yang baik dari negaranya menyusul penurunan jumlah laporan kasus COVID-19 per hari. Pada 3 Maret, otoritas kesehatan setempat melaporkan ada 600 kasus baru dalam sehari. Ini merupakan puncak kurva bagi Korea Selatan karena setelahnya kasus semakin berkurang.
Pada 14 Maret, hanya ada 110 kasus. Kemudian pada Senin (16/3), angkanya turun menjadi 74 kasus. Saat ini ada 8.162 total kasus di Korea Selatan di mana 834 orang sembuh sedangkan 75 meninggal dunia.
"Tapi tentu saja kami tidak mudah puas," tegas Kang, sambil menambahkan bahwa Korea Selatan mengambil pendekatan terbuka karena rasa saling ketergantungan dengan dunia internasional.
Selanjutnya, Kang meminta semua pihak untuk tetap bersiap menghadapi wabah berikutnya. "Akhirnya, kita harus mengakui ini takkan jadi terakhir kalinya patogen baru menjadi ancaman kesehatan global," ujarnya.
"Jadi kami berharap pengalaman dan model pendekatan kami bisa menginformasikan kepada negara lain yang mengalami [wabah] COVID-19, juga bisa membawa kolaborasi internasional untuk kesiapan yang lebih baik ketika terjadi lagi."
Baca Juga: Garuda Indonesia Masih Layani Penerbangan ke Korea Selatan