TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pidato di Hadapan Kongres, Trump Kembali Sebut Imigran Sebagai Ancaman

Ini adalah pidato kenegaraan atau State of the Union pertama Trump #SOTU

twitter.com/whitehouse

Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pidato kenegaraan atau State of the Union pertamanya di hadapan Kongres pada Selasa (30/1). Dari berbagai topik yang ia sebutkan, persoalan imigrasi menjadi salah satu yang menarik perhatian.

Baca juga: Apa Itu Government Shutdown? Ini Penjelasan yang Wajib Kamu Tahu

1. Trump mengatakan kebijakan imigrasi Amerika Serikat selama ini berdampak buruk bagi masyarakat

twitter.com/whitehouse

Sudah bukan rahasia jika Trump selalu mengaitkan antara imigran dan perilaku kriminal.  Melalui pidatonya, Trump menyalahkan kebijakan imigrasi Amerika Serikat selama ini yang ramah terhadap segala bentuk keburukan yang dibawa oleh para imigran.

"Selama beberapa dekade, perbatasan yang tidak ketat memudahkan obat-obatan terlarang dan geng beramai-ramai masuk ke komunitas-komunitas kita yang paling rentan. Mereka membuat jutaan pekerja berpenghasilan rendah untuk berkompetisi untuk mendapat pekerjaan dan gaji melawan warga Amerika yang miskin. Paling tragisnya, mereka menyebabkan hilangnya banyak nyawa tak berdosa."

2. Ia bahkan mengundang keluarga korban penembakan geng di Long Island

twitter.com/whitehouse

Ketika ia menjabarkan tentang apa yang menurutnya salah dengan kebijakan imigrasi Amerika Serikat, Trump memperkenalkan keluarga dari dua remaja yang diduga dibunuh oleh angggota geng MS-13. "Banyak anggota geng yang mengambil keuntungan dari celah-celah yang nyata dalam hukum kita untuk masuk ke negara ini sebagai anak-anak asing tanpa orang dewasa," kata Trump

Beberapa jurnalis menyayangkan langkah yang diambil Trump ini. Daniel Dale, koresponden Toronto Star di Washington, mengunggah sebuah cuitan yang menyebut pidato Trump adalah versi lain dari retorika tentang imigrasi yang "fokus terhadap pembunuhan oleh para kriminal Hispanik".

Lalu, Jared Sexton, penulis untuk The New York Times dan Politico menilai undangan untuk keluarga korban penembakan itu adalah upaya untuk "mendorong kebijakan imigrasi yang bodoh". Alan Gomez, reporter USA Today, mengunggah tautan yang berisi data bahwa jumlah imigran yang melakukan aksi kriminal lebih sedikit dibanding warga yang lahir di Amerika Serikat.

Baca juga: Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak Rasis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya