TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Roket Hantam Area Dekat Markas Raksasa Minyak Dunia di Irak

Salah satunya ExxonMobil asal Amerika Serikat

ANTARA FOTO/REUTERS/Essam Al-Sudani

Basra, IDN Times - Sebuah roket menghantam beberapa titik di Burjesia, Irak, pada Rabu pagi waktu setempat (19/6). Reuters melaporkan bahwa tidak hanya perumahan warga, roket tersebut juga mengenai area dekat beberapa markas operasi raksasa minyak dunia termasuk ExxonMobil asal Amerika Serikat.

Kepolisian mengatakan ada dua korban luka. Mereka merupakan pekerja lokal. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Tensi di Timur Tengah sendiri semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir dengan munculnya beragam insiden yang tambah mengancam stabilitas kawasan.

1. ExxonMobil siap mengevakuasi 20 pekerja asing

ANTARA FOTO/REUTERS/Essam Al-Sudani

Dengan perkembangan situasi ini, salah seorang petugas keamanan mengatakan ExxonMobil siap mengevakuasi 20 staf asingnya sesegera mungkin. Sebelumnya, sudah ada beberapa staf ExxonMobil yang juga telah meninggalkan markas operasi di bagian selatan Basra itu.

Ini karena pemerintah Amerika Serikat memutuskan memindah ratusan staf diplomatik dari kantor kedutaan di Baghdad pada Mei lalu. Washington menyebut ada ancaman-ancaman yang secara khusus ditargetkan kepada kepada kepentingan Amerika Serikat di Irak. Ancaman yang tidak diperinci itu datang dari Iran melalui milisi Syiah di Irak yang didukung oleh Tehran.

Baca Juga: Dua Tanker Diserang di Teluk Oman, Amerika Serikat Salahkan Iran

2. ExxonMobil maupun Shell belum berkomentar

unsplash.com/Levi Clancy

Polisi Irak menginformasikan bahwa roket yang dipakai untuk melakukan serangan merupakan misil jarak dekat Katyusha dan mendarat sekitar 100 meter dari lokasi perumahan serta markas operasi ExxonMobil.

Burjesia sendiri bertempat di dekat kota Basra. Sedangkan ladang minyak yang berada di sekitar area itu dioperasikan oleh perusahaan asal Italia, Eni SpA. Selain kedua perusahaan ini, ada juga raksasa minyak Belanda, Shell, yang turut beroperasi di kawasan tersebut. Hingga kini belum ada pernyataan resmi baik dari ExxonMobil, Eni, maupun Shell.

3. Sebelumnya terjadi serangan terhadap dua tanker minyak di Teluk Oman

twitter.com/iribnewsFA

Dua tanker minyak komersial jadi target serangan pada Kamis (13/6). Insiden terjadi di Teluk Oman ketika dua tanker tersebut masing-masing mengangkut minyak serta bahan-bahan kimia. Berdasarkan cuplikan video yang diambil dari udara, salah satu tanker terlihat terbakar parah. Sedangkan satu tanker tidak dalam kondisi sama dan masih mampu mengapung di permukaan.

Beberapa jam setelah serangan terbaru di Teluk Oman, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo langsung membuat pernyataan resmi yang secara terbuka menyalahkan Iran. "Penelusuran yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di Teluk Oman hari ini," ucapnya, seperti dilansir dari CNN. Tehran membantah tudingan ini.

Baca Juga: Serangan ke Dua Tanker di Teluk Oman, Putra Mahkota Arab Salahkan Iran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya