TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal Dibangun

Janji kampanye hanyalah tinggal janji

Kevin Lamarque/Reuters

Tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko adalah salah satu janji kampanye Presiden Donald Trump yang paling ekstrem. Menurutnya, itu adalah cara tepat untuk menghalau para pengedar obat-obatan terlarang. Selama berbulan-bulan Trump dengan lantang berkata bahwa Meksiko akan membiayai seluruh pembangunan tembok tersebut.

Narasi ini dimunculkan Trump dan tim suksesnya untuk mengesankan bahwa Meksiko adalah satu-satunya pihak yang bersalah dalam peredaran obat-obatan terlarang di AS. Setelah tak bisa "memaksa" negara tetangga untuk melakukan apa yang dia janjikan, Trump beralih ke Kongres AS. Namun, rencana itu juga menghadapi kebuntuan.

Baca Juga: Trump Ribut dengan Perdana Menteri Australia Gara-gara Kebijakan Pengungsi

Tembok perbatasan Trump terbentur persoalan pendanaan karena Kongres menolak menyetujuinya.

Jonathan Ernst/Reuters

Dikutip dari BBC, penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, menyatakan bahwa rencana pembangunan tembok perbatasan Trump terhalang persoalan pendanaan setelah anggota Kongres dari Partai Demokrat mengancam tak akan menyetujui penetapan anggaran.

Bahkan, seperti dilaporkan Washington Post, anggota Kongres dari Partai Republik juga dilaporkan tak sepakat dalam perkara tembok perbatasan tersebut. Bila anggaran tak juga disetujui hingga Jumat minggu ini, maka akan terjadi government shutdown atau penutupan pemerintah yang berkonsekuensi buruk pada pelayanan publik.

Conway berkata kepada stasiun televisi swasta Fox News bahwa pendanaan tembok perbatasan itu memang tak akan dimasukkan dalam anggaran pemerintah saat ini. Namun, seperti bosnya, Conway bersikeras bahwa rencana pembangunan tembok itu tetap merupakan bagian integral dari pemerintahan Trump.

Trump meminta dana hampir sebesar Rp 20 triliun untuk memulai proses pembangunan.

Kevin Lamarque/Reuters

Konstruksi tembok perbatasan yang melintang sepanjang perbatasan AS dan Meksiko itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Direktur Anggaran Gedung Putih, Mick Mulvaney, mengestimasi ada ratusan triliun rupiah yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Trump sendiri telah mengajukan anggaran hampir sebesar Rp 20 triliun untuk memulai proses pembangunan kepada Kongres.

Meski mengalami kebuntuan, tapi Trump tetap mengelak untuk mengakuinya. Melalui akun Twitter, ia mengirimkan cuitan yang menyatakan bahwa pemerintah AS akan tetap membangun tembok perbatasan tersebut, apapun yang terjadi. Ia bahkan berkata sejumlah media berbohong dalam memberitakan posisinya terkait tembok itu.

twitter.com/realDonaldTrump

Baca Juga: Meski Dinilai Rasis, Trump Ngotot Bangun Tembok di Perbatasan

 

 

 

 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya