TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tekan Virus Corona, Austria Wajibkan Warga Pakai Masker di Supermarket

Masker akan mulai dibagikan pada Rabu esok

Seorang pengunjung supermarket di Paris, Prancis, memakai masker ketika membaca daftar belanjaan, pada 26 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Eric Gaillard

Wina, IDN Times - Austria segera mewajibkan masyarakat yang ingin berbelanja di supermarket untuk memakai masker pelindung dasar guna menekan penyebaran virus corona baru. Masker-masker tersebut rencananya akan diberikan secara gratis kepada masyarakat mulai Rabu (1/4).

"Begitu masker-masker itu dibagikan di depan supermarket, ini akan jadi kewajiban bagi masyarakat untuk memakainya di dalam supermarket," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz, seperti dikutip Reuters, pada Senin (30/3). Kurz juga menambahkan bahwa harapannya nanti masker akan dipakai sehari-hari oleh publik.

Baca Juga: Pebisnis Fashion Donasikan Jutaan Masker untuk Petugas Medis di Eropa

1. Beberapa ritel di Jerman sudah meminta konsumen memakai masker

Kanselir Austria Sebastian Kurz memberikan keterangan media mengenai COVID-19 di Wina, Austria, pada 13 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Leonhard Foeger

Sebelum pemerintah Austria mewajibkan pengunjung supermarket untuk memakai masker, para peritel di Berlin dan Brandenburg, Jerman, sudah meminta konsumen melakukannya.

Dilansir dari Berlin.de, direktur pelaksana asosiasi retailer Jerman, Nils Busch-Petersen, menilai "semakin banyak orang memakainya secara sukarela, semakin mereka bisa melindungi yang lain".

Austria sendiri melaporkan lebih dari 8.700 kasus COVID-19 hingga saat ini. Dari angka itu, sebanyak 86 meninggal dunia. Sedangkan Jerman memiliki lebih banyak kasus yaitu 62.345 dan 541 orang meninggal dunia. Jerman merupakan negara ketiga di Eropa yang paling banyak melaporkan kasus COVID-19.

2. Amerika Serikat punya masalah budaya dengan pemakaian masker di ruang publik

Seorang pengunjung supermarket di Paris, Prancis, memakai masker ketika membaca daftar belanjaan, pada 26 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Eric Gaillard

Jika masker adalah hal normal untuk dipakai sehari-hari di Asia dan mulai dipertimbangkan di Eropa, lain cerita dengan Amerika Serikat. Masyarakat umum masih merasa aneh dengan pemakaian masker di ruang publik meski dalam situasi pandemik seperti saat ini.

"Saya merasa sangat dipermalukan dan disalahpahami," ujar Cheryl Man, seorang mahasiswa sekaligus asisten peneliti di New York City, yang mengungkapkan pengalamannya saat memakai masker. Kepada Time, Man mengaku mendapat tatapan aneh di subway dari penumpang lain. Di tempat kerjanya, Man adalah satu-satunya orang yang tetap mengenakan masker.

Pemerintah Amerika Serikat juga sealiran dengan badan kesehatan dunia (WHO) yang mengatakan bahwa orang sehat sebaiknya jangan memakai masker. Di media sosial, muncul berbagai pendapat bahwa masker tidak berfungsi untuk menangkal virus sehingga pemakaiannya sia-sia.

Baca Juga: Profesor AS Sebut Masker Tidak Terbukti Melindungi dari Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya