Tuntut Presiden Mundur, Ratusan Ribu Warga Belarus Demo Berhari-hari
Presiden Alexander Lukashenko berkuasa lebih dari 2 dekade
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu warga Belarus turun ke jalanan kota Minsk pada Minggu 23 Agustus 2020. Mereka membawa bendera negara dan serangkaian poster yang berisi tuntutan agar Presiden Alexander Lukashenko segera mundur dari jabatannya.
Pemerintah pun tidak tinggal diam. "Kami mengingatkan dengan tegas: Jika ada pelanggaran ketertiban dan perdamaian di tempat-tempat ini--Anda semua tidak harus berurusan dengan polisi, melainkan angkatan bersenjata," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip AFP.
Baca Juga: Indonesia & Belarus Telah Sepakati Kerja Sama Inovasi Ristek dan Dikti
1. Masyarakat Belarus tidak percaya dengan hasil pemilu
Protes dimulai pada Minggu 16 Agustus 2020 ketika massa menuntut adanya pemilu baru di Belarus. Ini karena hasil pemilu yang dilaksanakan sesaat sebelumnya kembali memenangkan Lukashenko, setelah berkuasa selama 26 tahun.
Baik masyarakat sipil maupun organisasi independen yang menjadi pengamat, menilai kemenangan Lukashenko terjadi akibat proses yang tidak bebas dan adil. Saat itu, CNN melaporkan demonstran masih berjumlah sekitar 50.000 orang.
Tim sukses Lukashenko bersama pemerintah mencoba menandingi demonstrasi itu dengan mengerahkan massa sendiri. Media menyebut total ada kurang dari 10.000 orang yang muncul, tetapi Kementerian Dalam Negeri Belarus mengklaim jumlahnya mencapai lebih dari 65.000.
Baca Juga: Hampir Tak Pernah Terdengar Namanya, Ini 5 Fakta Unik Negara Belarus