Uni Eropa Tuding Tiongkok Lakukan Kampanye Hoaks Soal Virus Corona
Tudingan kampanye hoaks juga ditujukan untuk Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brussels, IDN Times - Uni Eropa menuding Tiongkok berada di balik kampanye hoaks mengenai pandemik COVID-19 di kawasan tersebut. Ini pertama kalinya persatuan supranasional negara-negara Eropa itu secara terbuka menyebut Tiongkok sebagai aktor "gelombang besar" konten-konten palsu yang beredar luas selama beberapa bulan ini.
Selain Tiongkok, Uni Eropa juga menuduh Rusia melakukan perbuatan yang sama ketika Brussels berusaha menyelesaikan begitu banyaknya konten-konten disinformasi terkait virus corona. Pemerintah Tiongkok sendiri membantah tuduhan tersebut. Sedangkan Rusia pada bulan lalu menuding media Amerika Serikat, The New York Times dan Financial Times, mempublikasikan kebohongan soal Kremlin.
Baca Juga: [UPDATE] Sebanyak 7,4 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19
1. Uni Eropa mengaku memiliki bukti-bukti perbuatan Tiongkok
Menurut laporan The Guardian, sejumlah politisi di Prancis sangat geram dengan adanya konten di situs resmi Kedutaan Besar Tiongkok pada April lalu. Konten itu berisi klaim bahwa para pekerja kesehatan meninggalkan tanggung jawab mereka saat puncak pandemik di Eropa sehingga menyebabkan beberapa dokter residen meninggal.
Mereka juga marah sekali karena ada seorang diplomat Tiongkok yang tak disebutkan namanya berbohong tentang 80 anggota parlemen Prancis yang ia klaim memakai hinaan rasis untuk merujuk kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Uni Eropa menilai ini adalah bukti-bukti solid bahwa Beijing sengaja menyebarluaskan disinformasi.
Bukti lain tentang Rusia, kata Uni Eropa, adalah munculnya klaim bahwa Amerika memiliki sejumlah laboratorium rahasia di negara bekas anggota Uni Soviet. Klaim tersebut juga digaungkan oleh para pejabat dan media pemerintah Tiongkok. "Saya percaya jika kita punya bukti, kita tak perlu malu menyebutkan nama dan mempermalukan mereka," kata Wakil Presiden Komisi Eropa, Vera Jourova.
Baca Juga: Indonesia Turut Gandeng Tiongkok untuk Temukan Vaksin COVID-19