TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Versi Khamenei, Begini Skema AS Gerakkan Protes di Iran

Ia menyebut Amerika Serikat, Inggris, Israel dan negara tetangga sebagai musuh.

AFP PHOTO/HO/Iranian Supreme Leader's Website

Tehran, IDN Times - Pemimpin relijius Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengungkapkan kegeramannya terhadap para "musuh" yang mencoba menggulingkan pemerintah. Khamenei menuding merekalah yang menyulut sejumlah aksi demonstrasi dalam negeri. Melalui Twitter, Khamenei menjanjikan respons terhadap mereka.

Baca juga: Iran Larang Pelajaran Bahasa Inggris Diajarkan di Sekolah Dasar

1. Khamenei menuding Amerika Serikat, Inggris dan Israel sebagai "musuh" Iran

AFP PHOTO/HO/Iranian Supreme Leader's Website

Menurut Khamenei, Amerika Serikat dan Inggris adalah pihak-pihak utama yang "mencoba menggulingkan Republik Islam Iran dari luar negeri". Salah satu caranya adalah dengan menyulut dan menunggangi demonstrasi yang baru-baru ini terjadi di Iran. 

Bahkan, Khamenei menulis bahwa pola seperti telah digunakan oleh mereka selama bertahun-tahun. "Semua usaha melawan kami, oleh para musuh, selama 40 tahun terakhir adalah serangan kepada Revolusi Islam. Revolusi itu secara politik telah mengurangi musuh dari Iran," tambahnya.

2. Ada sebuah skema yang dimainkan AS dan negara yang membantunya

AFP PHOTO/HO/Iranian Supreme Leader's Website

Berdasarkan bukti yang dimiliki intelijen, kata Khamenei, ada pola segitiga yang menggerakkan berbagai protes di Iran. "Skemanya dibentuk oleh Amerika Serikat & Zionis. Uangnya berasal dari pemerintah kaya raya dekat Teluk Persia; elemen ketiga adalah para tangan kanan. Orang-orang kecil, MEK (Organisasi Mujahiddin Iran) direkrut untuk jadi minion dalam plot ini," tulis Khamenei.

3. Khamenei menjanjikan respons terhadap negara-negara tersebut

AFP PHOTO/HO/Iranian Supreme Leader's Website

Khamenei menilai bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat tidak bisa didiamkan. "Mereka telah menyebabkan kerusakan di Iran beberapa hari terakhir ini, dan mereka harus tahu ini akan mendapatkan respons," tulisnya. Pria berusia 78 tahun tersebut juga mengklaim bahwa Amerika Serikat dan pihak-pihak yang bekerja sama dengan mereka "telah gagal, dan akan gagal juga di masa depan".

4. Trump disebut sebagai sosok pemimpin yang tak stabil

AFP/Jim Watson

Selain menarget Amerika Serikat, Khamenei juga berkomentar tentang Donald Trump. Baru-baru ini, Trump mengklaim bahwa aset terbesarnya adalah "stabilitas mental dan jadi sangat pintar". Khamenei menulis bahwa Trump "sangat tidak stabil" dan apa yang dilakukannya menghasilkan "rangkaian episode ekstrem serta bersifat psikotik".

Baca Juga: Saat Twitter Jadi "Medan Perang" Antara Iran dan Amerika Serikat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya