TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona: Australia Beri Rp13,6 Juta bagi Pelajar Tiongkok

Mereka harus kembali ke Australia lewat negara ketiga

Ilustrasi. Pegawai dari perusahaan layanan desinfektan menunggu untuk mensanitasi pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, pada 5 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Heo Ran)

Sydney, IDN Times - Salah satu universitas top Australia menawarkan Rp13,6 juta kepada setiap mahasiswa mereka dari Tiongkok untuk terbang lewat negara ketiga dan kembali memulai musim ajaran baru. Ini lantaran pemerintah Australia melarang masuknya warga dari Tiongkok daratan untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.

Kampus tersebut, Western Sydney University, memberikan kompensasi itu jika para mahasiswa bersedia memenuhi persyaratan. "Para mahasiswa kami berniat pergi ke Australia dan memulai tahun akademik baru secepatnya," kata juru baca kampus kepada Reuters.

Baca Juga: Dikonsumsi Pasien Virus Corona, Obat HIV di Tiongkok Kian Langka

1. Pemerintah Australia memberlakukan pelarangan sejak awal Februari

Seorang pegawai dari perusahaan layanan desinfektan mensanitasi pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, pada 5 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Heo Ran)

Begitu wabah virus corona menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pemerintah Australia mengambil langkah untuk melarang siapa pun yang masuk dari Tiongkok daratan ke negara tersebut. Rupanya, pelarangan ini diperpanjang pada Kamis (20/2) sampai setidaknya 29 Februari.

Sementara itu, tahun ajaran baru sudah dimulai di Australia. Sejumlah universitas mengaku takut ada ribuan mahasiswa mereka yang akan mengundurkan diri dan mencari alternatif kampus lain jika tetap tak bisa mengikuti perkuliahan selama beberapa minggu.

Pemerintah Australia mengatakan selama mereka berada di luar Tiongkok selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus, mereka boleh masuk ke negara itu. Akan tetapi, kemungkinan ini sulit untuk diprediksi mengingat ada sejumlah negara yang juga memberlakukan pelarangan yang sama, misalnya Filipina.

2. Pelajar Tiongkok mencakup sepertiga dari total mahasiswa asing

Warga menggunakan masker dan kacamata pelindung saat berjalan di jalan sempit dekat trotoar Qianmen, akibat mewabahnya virus corona di negara tersebut, di Beijing, Tiongkok, pada 18 Februari 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang)

Keberadaan pelajar asing bagi Australia sangat penting. Berdasarkan data yang dikutip Reuters, pelajar asing menyumbangkan Rp317 triliun per tahun bagi perekonomian Negeri Kanguru. Dari jumlah tersebut, sepertiga di antaranya berasal dari Tiongkok.

Delapan universitas terbesar di Australia dijadikan tempat menuntut ilmu bagi 105.000 pelajar Tiongkok. Bagi kampus-kampus itu, pelarangan pemerintah yang diperpanjang berpotensi merugikan ekonomi lebih dari Rp9 triliun dan ada 7.500 pekerjaan dalam setiap 10 persen penurunan jumlah mahasiswa Tiongkok yang berisiko hilang.

Oleh karena itu, Western Sydney University tidak mau berjudi dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut. Penerbangan melalui negara ketiga bisa jadi lebih mahal sehingga mahasiswa harus mengeluarkan uang lebih untuk tiket. "Pihak universitas menawarkan untuk membantu para mahasiswa dengan pembayaran subsidi sebesar Rp13,6 juta," kata Western Sydney University.

Baca Juga: Menlu Retno Usul Buat Satgas Bersama di ASEAN untuk Atasi Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya