TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Serang Intranet Kementerian Pertahanan Spanyol

Pemerintah curigai aktor asing di balik serangan siber ini

Ilustrasi hacker (unsplash.com/Nahel Abdul)

Madrid, IDN Times - Sebuah virus komputer dilaporkan menyerang jaringan intranet Kementerian Pertahanan Spanyol pada bulan ini. Menurut laporan koran lokal El Pais, pelaku penyerangan siber itu berusaha mencuri rahasia teknologi militer tingkat tinggi.

Sumber yang dikutip media tersebut juga menyebut saat ini tengah berlangsung proses investigasi. Muncul kecurigaan bahwa pelakunya adalah kekuatan asing, tapi tidak ada penjelasan lebih detail. Kementerian Pertahanan sendiri, menurut Reuters, menolak berkomentar.

1. Jaringan intranet kementerian dilaporkan tidak menyimpan informasi rahasia

unsplash.com/Markus Spiske

Virus yang menyerang jaringan intranet kementerian yang seharusnya sangat aman itu disebarkan lewat sebuah email. Entah bagaimana, pihak kementerian kemudian menyadari bahwa jaringan komunikasi privat di dalam instansi mereka telah terserang virus pada awal Maret.

Menurut El Pais, serangan itu bisa saja tidak diketahui sampai beberapa bulan kemudian. Ini tentu sangat mengkhawatirkan apalagi ada lebih dari 50.000 pengguna intranet di dalam lembaga itu. Beruntungnya tidak ada informasi rahasia yang disimpan. Namun, kementerian khawatir ada infeksi lebih luas ke jaringan lain dengan tujuan serupa.

Baca Juga: Capres Diharapkan Menyoroti Keamanan Siber Saat Debat Pilpres

2. Pihak yang melakukan investigasi mencurigai ada aktor negara lain di balik ini

unsplash.com/Nahel Abdul

Belum ada hasil investigasi terkait siapa yang bertanggung jawab. Namun, sumber orang dalam menyebutkan serangan itu terlalu rumit untuk dilakukan peretas biasa. "Ada negara di balik ini semua," kata sumber tersebut.

3. Sempat ada peringatan bahwa Spanyol rentan terkena serangan siber

unsplash.com/Javier Bosch

Pada Oktober lalu, Guardia Civil atau pasukan keamanan Spanyol mengingatkan parlemen bahwa ada sebuah "risiko kritis" di mana negara tersebut menjadi sasaran serangan terorisme siber.

Dikutip dari El Pais, Kolonel Luis Fernando Hernandez menjelaskan bahwa penting bagi negara untuk menjaga "taktik militer yaitu bersiap merespons hipotesis paling berbahaya". Ia mengatakan kepada parlemen,"Ini tugas saya untuk menyampaikan visi seobjektif mungkin. Dan apa yang kami miliki menyebabkan kekhawatiran."

"Saya meminta Anda untuk mencatat dan mendorong pemerintah untuk meningkatkan keamanan. Kesejahteraan dan masa depan masyarakat Spanyol bergantung pada itu," tambahnya.

Baca Juga: Bappenas Ingatkan Ancaman Terorisme Siber 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya