TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Protes Serangan ke Suriah, Warga Irak Bakar Bendera AS

"Berhenti menghancurkan Suriah seperti kalian menghancurkan negara kami," pekik salah satu demonstran.

ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Ashawi

Baghdad, IDN Times - Serangan rudal yang dipimpin oleh Amerika Serikat ke Suriah melahirkan reaksi dari warga Irak. Mereka turun ke jalan untuk melakukan protes pada Minggu (15/4). Aksi itu dilaporkan terjadi menyusul himbauan dari seorang ulama Syiah, Moqtada Sadr.

Baca juga: Trump Ancam Rusia Lewat Twitter soal Suriah, Ini Balasan Kremlin

1. Mereka mengecam serangan tersebut

ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis

Seperti dilaporkan AFP, sejumlah warga yang melakukan protes tidak setuju dengan serangan Amerika Serikat pada Sabtu (14/4). "Berhenti menghancurkan Suriah seperti kalian menghancurkan negara kami," pekik salah seorang demonstran yang merujuk pada pada invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003.

Warga yang berkumpul di Alun-alun Tahrir Baghdad itu juga membakar sejumlah bendera Amerika Serikat. "Katakan tidak pada Amerika, tidak pada pengeboman Suriah!" teriak yang lainnya. Selain di Baghdad, protes terjadi juga di dua kota lain yaitu Najaf dan Basra.

2. Tidak ada strategi jelas terkait Suriah setelah serangan rudal

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat, Prancis dan Inggris menyatakan bahwa rudal mereka menyasar tepat ke fasilitas pembuatan dan penyimpanan senjata kimia Suriah. Pentagon menyebut ada tiga fasilitas, termasuk sebuah pusat penelitian, di Damaskus dan Homs yang berhasil dihancurkan.

Publik, termasuk warga Suriah, kemudian bertanya tentang apa yang akan dilakukan usai serangan balas dendam yang dilancarkan karena Assad menggunakan gas beracun pada minggu lalu. Presiden Prancis Emmannuel Macron mengatakan bahwa ia meyakinkan Donald Trump tentang Suriah.

"10 hari lalu, Presiden Trump berkata 'Amerika Serikat sebaiknya pergi dari Suriah'. Kami meyakinkan dia bahwa penting bisa tinggal untuk jangka panjang," kata Macron dalam sebuah acara televisi di Prancis. 

Namun, keraguan muncul sebab pernyataan Macron tidak selaras dengan apa yang disampaikan juru bicara Gedung Putih. Sarah Sanders menegaskan bahwa "misi Amerika Serikat tak berubah—presiden sudah jelas mengatakan ia ingin tentara Amerika Serikat segera pulang."

Baca juga: Serangan di Suriah, Badan Senjata Kimia Turun Tangan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya